Goa kubur purba ditemukan di pinggir Danau Poso di Desa Tonusu, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. di dalamnya, berisi banyak kerangka manusia purba. Penemuan ini menambah khazanah goa kubur di sekitar Danau Poso yang sebelumnya berjumlah delapan situs.
Oleh
Videlis Jemali
·2 menit baca
PALU, KOMPAS - Goa kubur purba kembali ditemukan di pinggir Danau Poso tepatnya di Desa Tonusu, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Di dalamnya, berisi banyak kerangka manusia purba.
Dari rumah warga, goa dijangkau sekitar 30 menit perjalanan kaki. Informasi awal tentang keberadaan goa tersebut disampaikan pemilik lahan pada Sabtu (16/3/2019) saat tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) berada di Pamona Puselemba. Penemuan ini menambah khazanah goa kubur di sekitar Danau Poso yang sebelumnya berjumlah delapan situs.
Berdasarkan tinjauan sekilas, ada sekitar 70 kerangka manusia berupa kepala dan tulang. Kerangka itu terletak dekat dinding goa yang tidak berbentuk ceruk, seperti Goa Latea di Kelurahan Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Poso. Goa Latea memiliki ukuran paling besar dibandingkan situs goa kubur lainnya.
“Ini situs baru karena tidak tercatat sebelumnya,” kata Kepala Unit Perlindungan BCPB Gorontalo Romi Hidayat menyampaikan temuan itu kepada Kompas, Kamis (21/3) di Palu, Sulawesi Tengah. Ruang lingkup kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo termasuk Sulteng, selain Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Romi memastikan goa kubur tersebut dari zaman purba karena kerangka tak disimpan di dalam peti sebagaimana penguburan zaman modern. Selain menjadikan goa sebagai kuburan, penemuan bekal kubur, seperti gelang, tempayan dari gerabah, jadi indikator lainnya.
Untuk menjadi cagar budaya seperti delapan situs goa kubur lainnya di Kecamatan Pamona Puselemba, perlu penelitian lebih lanjut. Namun, goa kubur itu tetap akan diawasi juru pelihara agar isinya tak dirusak atau hilang.
Urbanus (56), tokoh masyarakat Pamona Puselemba, menyatakan warga selama ini menjaga dengan baik situs-situs arkeologis di wilayah itu. “Temuan tersebut menjadi kabar gembira dan menguatkan posisi Poso sebagai tanah dengan sejuta peninggalan arkeologis. Ini harus dimanfaatkan untuk mendatangkan wisatawan atau peneliti ke daerah ini,” ujarnya.
Selain goa kubur purba, Poso terkenal dengan berbagai jenis peniggalan dari zaman megalitikum, antara lain patung batu, kalamba (tempayan) batu. Peninggalan tersebut tersebar di Lembah Bada dan Lembah Behoa.