JAKARTA, KOMPAS - Museum Rekor Indonesia (MURI) menyerahkan sertifikat untuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus) atas pemecahan rekor terjun bebas membawa bendera ukuran besar.
Sertifikat pemecahan rekor diserahkan senior manajer MURI Awan Raharjo kepada Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayor Jenderal I Nyoman Cantiasa di Pusat Pendidikan dan Latihan Kopassus (Pusdiklatpassus) di Batujajar, Bandung, Selasa (19/3/2019).
“Jangan terlampau berbesar hati atas apa yang telah diraih, tapi harus tetap berlatih, semangat dan disiplin, karena mempertahankan yang sudah diraih itu lebih susah dari pada mendapatkannya,” ujar Danjen Kopassus.
Selain mendapatkan Sertifikat MURI, Kopassus juga memperoleh piagam penghargaan dari Persatuan Olahraga Dirgantara (Pordirga) Terjun Payung Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI) yang diserahkan oleh Ketua Pordirga Terjun Payung PB FASI Nisfu Casbullah.
Hadir dalam penyerahan sertifikat MURI antara lain para pengurus Pordirga Terjun Payung PB FASI, Pengurus PB FASI, para Asisten Danjen Kopassus, para Komandan Grup dan Dansat-81 Kopassus, Danpusdiklatpassus, serta undangan lainnya.
Adapun pemecahan rekor terjun bebas dengan membawa bendera berukuran 6 m x 9 m telah dilakukan pada 7 Desember 2018 di Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada ketinggian 12.000 feet (sekitar 4.000 meter di atas permukaan tanah). Penerjunan dilakukan oleh 14 penerjun Kopassus dengan waktu persiapan yang singkat meskipun tingkat kesulitannya tinggi.
Proses pengibaran bendera berlangsung pada detik ke-8 sejak keluar dari pintu pesawat MI-17. Bendera berkibar sekitar 15 detik sebelum penerjun memisahkan diri di udara. (WAD)