JAKARTA, KOMPAS — Hasil survei terakhir Litbang Kompas tentang elektabilitas partai politik menjelang Pemilu 2019 mengonfirmasi adanya efek ekor jas. PDI-P dan Gerindra lebih diuntungkan dalam Pemilu 2019 yang digelar serentak antara pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif. Kedua partai politik tersebut diasosiasikan dengan sosok calon presiden yang bertarung dalam Pemilu 2019.
PDI-P diasosiasikan dengan Joko Widodo, sementara Gerindra dengan Prabowo Subianto. Hasil survei Litbang Harian Kompas terkait elektabilitas partai politik dalam Pemilu 2019, yang akan dipublikasikan secara lengkap di Harian Kompas edisi Kamis (21/3/2019), juga menunjukkan bahwa sebulan menjelang pemungutan suara, porsi pemilih mengambang relatif tidak bergerak dalam memilih parpol. Urusan memilih partai politik seakan kalah pamor dengan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Sejumlah parpol yang tidak mendapatkan insentif elektoral secara langsung dari dukungan mereka terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden dilanda sejumlah kegamangan.
Temuan lainnya dalam survei Litbang Harian Kompas adalah ada dua parpol yang diasosiasikan dengan sosok calon presiden, yaitu PDI-P dan Gerindra. Keduanya lebih diuntungkan dalam Pemilu 2019 yang digelar serentak antara pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif.
Sementara sejumlah partai politik yang tidak mendapatkan insentif elektoral secara langsung dari dukungan mereka terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden dilanda sejumlah kegamangan. Kegamangan ini terutama dalam membagi konsentrasi dan sumber daya, antara untuk memenangkan diri di pemilihan anggota legislatif dan upaya mendulang suara untuk pasangan calon presiden dan wapres yang diusungnya.
Jika mendasarkan pada elektabilitas partai di survei periodik Kompas pada Maret ini, ada tiga kategori parpol terkait peluangnya lolos ambang batas parlemen Pemilu 2019 yang besarnya 4 persen. Pertama, adalah parpol yang elektabilitasnya langsung di atas ambang batas parlemen. Kedua, adalah parpol yang elektabilitasnya memenuhi minimal ambang batas parlemen, termasuk di antaranya dengan mempertimbangkan tingkat sampling error di survei ini. Kategori ketiga adalah parpol yang tingkat elektabilitasnya di bawah angka minimal ambang batas parlemen. (LITBANG KOMPAS)