JAKARTA, KOMPAS — Saiful Fuadi (24) dan Siti Nurjanah (22), suami-istri pedagang bubur ayam, luka bakar berat akibat terkena ledakan tabung gas, Selasa (19/3/2019) malam. Ini terjadi karena keteledoran mereka saat menyiapkan barang dagangan. Selain korban luka, satu rumah terbakar akibat ledakan tersebut.
Ledakan tabung gas yang kemudian disusul kebakaran itu terjadi di rumah Saiful dan Siti di Jalan Mahoni Nomor 4, Gang II, Blok B, RT 006 RW 002, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
”Kedua korban sedang memasak bubur menggunakan dua kompor. Saat itu, salah satu kompor kehabisan gas sehingga korban (Saiful) mengganti tabung, sementara kompor yang satu sedang menyala,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Koja Ajun Komisaris Andry Suharto, Selasa.
Akibatnya, tabung 3 kilogram itu meledak. Untuk memadamkan api, tim pemadam kebakaran mengerahkan delapan mobil pemadam. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk memadamkan seluruh api.
”Satu rumah saja yang terbakar. Sementara kerugian mencapai Rp 40 juta,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Satriadi Gunawan.
Api tidak cepat merambat ke rumah yang lain karena bangunan terbuat dari tembok. Hanya bagian dalam rumah korban yang dengan cepat terbakar sehingga tak ada harta benda yang sempat diselamatkan.
Berdasarkan keterangan tetangga korban, Nuraedah (45), walaupun Saiful dan Siti terkena ledakan gas dan sebagian besar tubuhnya luka bakar, mereka masih bisa berjalan kaki keluar dari rumah. Warga yang melihat mereka langsung membawa keduanya ke rumah sakit terdekat.
”Luka bakar di badan Nur (Siti Nurjanah) itu 60 persen, kalau Saiful 100 persen,” kata ayah Nur, Ismail.
Ismail tidak terluka sekalipun tinggal satu rumah dengan Nur dan Saiful karena saat kejadian dia tengah mengikuti pengajian di Masjid Nurul Islam, tak jauh dari rumahnya. Sementara anak dari Nur dan Saiful bersama ibu dari Nur berada di rumah tetangganya.
Pemicu kebakaran
Berdasarkan data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, gas untuk memasak menjadi penyebab terbesar kedua kebakaran yang terjadi di Jakarta. Sementara penyebab terbanyak adalah masalah listrik (Kompas, 19/3/2019).
Pada 2016 ada 75 kasus kebakaran terjadi akibat kompor. Jumlah ini dari 1.047 kasus kebakaran yang tercatat.
Sementara pada 2017, jumlah kasus kebakaran akibat kompor meningkat menjadi 156 kasus dari 2.055 kasus kebakaran. Pada tahun 2018 ada 82 kasus kebakaran yang disebabkan penggunaan kompor. Jumlah ini dari 722 kasus kebakaran dalam setahun. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)