JAYAPURA, KOMPAS — Munculnya sejumlah posko pengungsian tidak resmi membuat distribusi bantuan untuk korban banjir bandang Jayapura menjadi tidak merata. Oleh sebab itu, lokasi pengungsian akan difokuskan menjadi enam posko, dari yang sebelumnya berjumlah 17 posko pendukung.
Kepala Polres Jayapura, selaku ketua tim penanggulangan bencana, Ajun Komisaris Besar Victor Mackbon menjelaskan, ada warga yang memanfaatkan musibah dengan membuat posko tidak resmi untuk menerima bantuan. Namun, ia menjelaskan berapa banyak posko ini dan lokasinya.
”Padahal, warga tersebut tidak terdampak bencana. Oleh sebab itu, kami masih lakukan investigasi terkait hal ini. Kami mengimbau agar jangan ada masyarakat yang memanfaatkan musibah ini,” ujar Victor, di Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Merah Kantor Bupati Jayapura, Selasa (19/3/2019).
Sebelumnya, ada 17 posko pendukung yang dibuat tim gabungan untuk menampung pengungsi. Namun, karena distribusi bantuan tidak merata, akhirnya hanya dibentuk enam posko bantuan.
”Keenam posko tersebut di GOR Bas Youwe, GOR Toare, Puspenka, Jembatan Kuning, Gereja El-Roi, dan Posko Induk. Mereka akan dipindahkan mulai hari ini ke posko terdekat dari pengungsian asalnya,” ucapnya.
Hingga Selasa siang, pengungsi berjumlah 9.580 jiwa. Victor menjamin bahwa enam posko ini akan cukup untuk menampung pengungsi.
”Kami telah melihat dari sisi keamanan, luas lokasi, hingga kebutuhan air bersihnya. Mereka (pengungsi) akan kami pindahkan secara bertahap,” lanjutnya.
Danrem 172/Praja Wira Yakti (PWY) Kolonel Inf J Binsar P Sianipar mengatakan, hingga Selasa siang, jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor Jayapura mencapai 94 orang. Sementara itu, 75 orang dilaporkan hilang, 75 orang luka ringan, dan 84 luka berat.
”Proses evakuasi telah kami lakukan dan saat ini seluruh wilayah evakuasi telah berhasil kami jangkau,” katanya.
Binsar mengatakan, sebelumnya Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura, masih belum mendapatkan bantuan. Ada 17 rumah, 2 puskesmas, dan 1 kantor kampung yang rusak berat di distrik ini.
”Akhirnya, bantuan telah kami distribusikan melalui jalur laut dari Distrik Depapre. Selain itu, evakuasi akan terus kami lakukan hingga masa tanggap darurat selesai,” ujarnya.