PANGKALAN BALAI, KOMPAS - Sebuah kapal cepat mengalami kecelakaan di Perairan Sungai Musi Jalur 10 Desa Upang Kecamatan Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (18/3/2019) siang. Akibat kejadian ini, enam orang meninggal dunia. Sampai saat ini evakuasi korban terus dilakukan.
Kepala Kepolisian Perairan Polda Sumsel Komisaris Besar Imam Thabroni mengatakan, kapal cepat yang mengalami kecelakaan adalah kapal Awet Muda yang mengangkut 20 penumpang dari Karang Agung, Musi Banyuasin menuju Palembang.
Namun di tengah perjalanan, kapal menabrak pohon yang ada di pinggir sungai. “Akibat tabrakan tersebut, kapal hancur,” katanya. Selain, menelan enam korban jiwa, saat ini petugas mencari 3 orang penumpang yang masih hilang. Adapun 11 orang mengalami luka-luka.
Pengemudi bernama Mamat dan juga kenek kapal cepat, Kodar meninggal dunia di lokasi kecelakaan.
Empat orang meninggal di tempat kejadian, sedangkan dua lagi meninggal di Puskemas Mekar Sari Jalur 10 Jembatan Satu yakni Sutarno (35) dan Kusnul (63).
Menurut Imam, saat ini, pihaknya tengah fokus mengevakuasi korban termasuk untuk membawa yang luka-luka ke rumah sakit di Palembang.
Imam mengatakan, kecelakaan di kawasan perairan memang kerap terjadi. “Semua lokasi tentu sangat rawan,” ucapnya.
Setelah kondisi korban membaik, akan dilakukan pemeriksaan terhadap penumpang yang selamat.
Petugas tengah fokus mengevakuasi korban termasuk untuk membawa yang luka-luka ke rumah sakit di Palembang.
Data Kompas menyebutkan, sepanjang tahun 2018, setidaknya terjadi empat kali kecelakaan perairan yang menyebabkan banyak korban. Kasus sebelymnya, Rabu (3/1/2019), kapal cepat Awet Muda juga mengalami kecelakaan di Perairan tanjung Serai, Kabupaten Banyuasin. Akibat kecelakaan ini dari 55 penumpang, 13 orang di antaranya meninggal dunia. Saat itu. penyebab kecelakaan akibat kelalaian pengemudi.
Pencarian
Humas Basarnas Palembang Taufan mengatakan, saat ini tim gabungan yang terdiri dari jajaran Kepolisian Perairan, Basarnas, dan masyarakat masih terus mencari tiga korban hilang. Sejumlah alat disiagakan termasuk untuk melakukan penyelaman. “Selain rusak, kondisi kapal juga terbalik,” katanya.
Kecelakaan kapal di perairan Sungai Musi menjadi perhatian dari pemerintah pusat. Beberapa kali, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan agar kapal yang beroperasi di Sungai Musi memperhatikan keselamatan penumpang termasuk ketersediaan alat keselamatan yang memadai.