PONTIANAK, KOMPAS – Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono meminta Partai Demokrat tidak terjebak dalam masa lalu namun menatap ke depan. Meskipun Partai Demokrat pernah menghantarkan Susilo Bambang Yudhoyono menjabat presiden selama 10 tahun, ia meminta para kader bekerja keras menemui rakyat dan memrioritaskan program untuk kesejahteraan rakyat, terutama program pro rakyat di masa Pemerintahan SBY.
“Mari bekerja keras dengan turun ke lapangan untuk menemui rakyat. Jangan sampai di masa kampanye ini, malah tidak ke lapangan. Jelaskan kepada masyarakat bahwa Demokrat telah banyak memperjuangkan kepentingan rakyat melalui berbagai program yang telah diperjuangkan sejak pemerintahan Presiden SBY,” kata Agus dalam acara Pertemuan Kader Demokrat Kalimantan Barat, Senin (18/3/2019) di Pontianak.
Mari bekerja keras dengan turun ke lapangan untuk menemui rakyat. (Agus Harimurti Yudhoyono)
Agus menuturkan, Demokrat pernah mengantarkan SBY menjadi presiden selama 10 tahun. Artinya, Demokrat memiliki masa lalu yang membanggakan. Namun, ia mengimbau kepada para kader jangan terjebak pada masa lalu. Ada masa depan yang perlu diperjuangkan lagi.
Dengan jumlah pemilih 3,6 juta, lanjut Agus, Kalbar mempunyai potensi untuk direbut. Apalagi sudah ada target elektoral 14 kursi di DPRD.
Untuk mencapai itu, Agus Yudhoyono mengingatkan para kader Demokrat fokus pada beberapa hal yang disebutnya “prioritas untuk rakyat”, yakni rangkuman masalah yang dihadapi masyarakat saat ini. Kader Demokrat didorong memperjuangkan perbaikan pada masalah-masalah tersebut.
Prioritas itu, misalnya menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi kaum milenial dan para perempuan serta batasi tenaga kerja asing. Banyak kalangan milenial dan perempuan yang sulit mendapatkan pekerjaan yang layak. Ke depan Demokrat memperluas lapangan pekerjaan itu.
Kemudian, kelolalah keuangan dan tingkatkan pelayanan BPJS Kesehatan dengan mengutamakan rakyat. Defisit BPJS Kesehatan yang terus meningkat dapat mengancam nasib 92 juta rakyat yang sangat memerlukannya.
“Selain itu, hentikan impor pangan saat petani sedang panen. Hal itu dapat merusak harga beras petani, sehingga para petani tidak bisa menikmati harga beras yang layak akibat pasar dibanjiri beras impor,” ujarnya.
14 kursi
Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kalimantan Barat menargetkan menambah penguasaan kursi di DPRD dalam Pemilu 2019. Untuk di tingkat DPRD Provinsi dari sembilan kursi yang ada sekarang, ditargetkan akan meningkat menjadi 14 kursi pada Pemilu 2019.
“Saya terus mengonsolidasikan kekuatan partai. Kemudian, membangun soliditas kader untuk mencapai target. Di DPR RI juga kader Demokrat dari Kalbar ada tiga kader yang maju, ditargetkan juga bisa duduk semuanya,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kalbar Suryadman Gidot.
Wilayah Kalbar yang luas dengan jumlah pemilih sekitar 3,6 juta pemilih merupakan potensi yang bisa direbut suaranya. Untuk itu, semua kader di daerah diharapkan bisa bekerja keras untuk merebut kemenangan dalam Pemilu 17 April.
Untuk bisa memenangkan pemilu, kader hendaknya mengawal program-program pro rakyat yang semasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar bisa terus dilakukan. Hal itu juga untuk memperbaiki sejumlah masalah yang masih terjadi di Kalbar, misalnya kemiskinan 7,77 persen atau setara dengan 387.000 jiwa. Kemiskinan di Kalbar tertinggi di Kalimantan.
“Rakyat juga masih dilanda harga komoditas rakyat, yakni karet yang anjlok. Padahal, semasa pemerintahan Presiden SBY harga karet tinggi. Masyarakat pedalaman masih banyak yang berharap pada komoditas karet,” ujar Gidot.
Untuk mempertegas komitmen pemenangan itu, para Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat di tingkat kabupaten/kota menyampaikan deklarasi mereka untuk siap bekerja keras. Deklarasi itu dihadiri 14 pimpinan DPC Demokrat se-Kalbar.