JAKARTA, KOMPAS — Sebuah gudang toko di Jalan Poltangan Raya RT 002 RW 05, Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, hangus terbakar, Minggu (17/3/2019). Kebakaran itu diduga akibat tabung gas yang bocor di kios warung makan Tegal.
Kebakaran terjadi pukul 13.45. Anggota Mitra Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Polsek Pasar Minggu, Bambang Wijayanto (49), mengatakan, api muncul dari dalam kios warung makan Tegal (warteg).
Posisi warteg berada di depan gudang toko. Isi warteg ludes terbakar. Pemilik warteg belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma.
Bambang mengatakan, api dari warteg kemudian membesar dan merembet ke gudang di belakang warteg. Bagian belakang tiga kios di samping warteg hangus. Arah api ke bagian selatan mengikuti tiupan angin. Angin kencang membuat api cepat menjalar ke gudang yang terbuat dari kayu, asbes, dan seng di belakang warteg.
Petugas beserta sebuah mobil pemadam kebakaran (damkar) di Kelurahan Pejaten yang berada sekitar 300 meter dari lokasi segera memadamkan api. Sekitar 5 menit kemudian, 14 unit mobil pemadam kebakaran datang menyusul.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas (Kasi Ops Sudin) Damkar Jakarta Selatan Sugeng mengatakan, api dapat dipadamkan pada pukul 15.15.
”Tidak ada korban luka atau korban jiwa. Diduga sumber api dari tabung gas yang bocor di warteg. Pihak kepolisian tadi sudah memeriksa saksi-saksi,” kata Bambang.
Penjaga gudang toko, Mohammad Septiyanto (19), mengatakan, api merembet ke gudang dengan cepat sehingga ia tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Di dalam gudang terdapat sabun, puluhan tabung gas, detergen, dan mobil.
”Saya tidak sempat melakukan apa-apa karena ada tabung gas. Saya langsung lari, takut tabung gas meledak,” ujar Septiyanto.
Beruntung, tabung-tabung gas itu tidak meledak. Namun, sebuah mobil Grand Max terbakar lebih dari setengah bagian mobil. Pemilik gudang, Prima (36), mengatakan, kerugian akibat kebakaran itu ditaksir lebih dari Rp 100 juta.
”Gudang saya berukuran sekitar 10 x 20 meter. Ambruk semua atapnya. Isinya sebagian besar terbakar, belum lagi mobil,” ujar Prima. (SUCIPTO)