Menuju Klimaks Liga Champions
NYON, SWISS — Undian perempat final Liga Champions pada Jumat (15/3/2019) di Nyon, Swiss, menyajikan empat pertarungan penentu nasib. Delapan peserta tersisa akan saling bersaing mencapai klimaks perebutan tiket menuju final Liga Champions pada Juni 2019 di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Pertandingan paling menarik di perempat final tertuju kepada FC Barcelona melawan Manchester United. Dua tim pengoleksi tujuh gelar Liga Champions ini merupakan rival di Eropa pada era 1990-an hingga 2000-an.
Dalam lima pertemuan terakhir, Barcelona lebih unggul dengan dua kemenangan, sedangkan MU dengan satu kemenangan. Dua kemenangan ”La Blaugrana” terjadi pada final Liga Champions 2009 dan 2011. Sementara itu, ”Setan Merah” menang pada leg kedua semifinal Liga Champions 2008, di Stadion Old Trafford, sebelum akhirnya juara.
Final 2011 merupakan terakhir kali mereka bertemu. Pada saat itu, Barcelona bersama mantan pelatih Josep Guardiola menjadi juara setelah mengalahkan MU, 3-1, yang masih dilatih sang legenda, Sir Alex Ferguson.
Barcelona lebih diunggulkan pada pertemuan kali ini. Penyerang bintang mereka, Lionel Messi, sedang dalam penampilan terbaik. Messi merupakan top skor sementara dengan delapan gol. Pada laga terakhir melawan Lyon, Rabu kemarin, dia mencatatkan dua gol dan dua asis.
”Jika Anda memiliki Messi, Anda punya kelebihan yang tidak dimiliki tim lain. Alasan itu membuat Barcelona adalah favorit juara,” kata mantan pemain Barcelona, Deco, dalam UEFA.COM.
Skuad ”La Blaugrana” juga lebih berpengalaman dengan Gerrard Pique dan Luis Suarez. Mereka tidak pernah absen dari perempat final sejak 2007. Sementara itu, perempat final kali ini adalah yang kedua bagi MU dalam enam musim.
Meski begitu, tim asuhan Ernesto Valverde patut waspada. Lawannya memiliki senjata serangan balik yang amat berbahaya. Paris Saint Germain sudah menjadi korban serangan balik MU pada babak 16 besar.
Tim asal Manchester itu begitu berbahaya dengan pemain cepat seperti Marcus Rashford, Jesse Lingard, Anthony Martial, Romelu Lukaku, dan Paul Pogba. Senjata ini sangat tepat menghadapi Barcelona yang terkenal dengan penguasaan bolanya.
”Ini adalah undian sangat berat. Namun, setelah mengalahkan PSG, MU bisa melewati siapa pun. Mereka tim yang sangat baik dan mereka tidak akan menakuti siapa pun,” ucap mantan pelatih MU, David Moyes.
Leg pertama perempat final akan berlangsung di kandang MU, Stadion Old Trafford, pada 11 April 2019. Minggu berikutnya pada leg kedua, 18 April 2019, MU akan bertandang ke Stadion Camp Nou.
Ajax vs Juventus
Ajax Amsterdam dan Juventus akan bertemu di perempat final setelah menumbangkan duo Madrid. Pada babak 16 besar, Ajax menaklukkan juara tiga kali beruntun Liga Champions, Real Madrid, sementara Juventus mengalahkan Atletico Madrid.
Pertemuan ini adalah ulangan final pada 1995/1996. Saat itu Juventus yang masih bermain dengan Alessandro Del Piero memenangi final lewat adu penalti. Trofi musim itu merupakan yang terakhir bagi Juventus.
Sementara itu, final melawan Juventus merupakan yang kedua beruntun bagi Ajax. Setahun sebelumnya, pada 1994/1995, mereka juara setelah mengalahkan AC Milan di final. Gelar juara dan partai final dari Patrick Kluivert dan rekan-rekan itu belum terulang lagi hingga saat ini.
Juventus lebih diunggulkan dalam pertemuan kali ini. Dalam 10 pertemuan terakhir, tim asal Turin itu tidak terkalahkan. Bahkan, mereka menang lima kali dalam enam laga teranyar.
”Si Nyonya Besar” lebih berbahaya musim ini dengan kedatangan Cristiano Ronaldo. Penyerang berusia 34 tahun itu baru saja membuktikan ketajamannya setelah mencetak hattrick ke gawang Atletico, tengah pekan lalu. Ronaldo membantu Juventus membalikkan keadaan tertinggal 0-2 pada leg pertama menjadi kemenangan 3-2.
Ronaldo akan menjadi faktor pembeda bagi tim asal Italia yang gagal di final pada 2015 dan 2017 itu. Dia sudah berpengalaman meraih lima gelar Liga Champions saat bersama Real Madrid dan MU.
”Juventus adalah favorit. Saya melihat bagaimana mereka bermain sangat baik saat mengalahkan Atletico, 3-0. Di sana juga terdapat idola saya, Ronaldo, pemain terbaik di dunia. Namun, kami akan memanfaatkan kesempatan seperti saat mengalahkan Madrid,” ucap Frenkie de Jong, gelandang Ajax.
Meski begitu, Ajax merupakan ancaman musim ini. Tim asuhan Erik ten Hag itu berhasil menahan imbang dua kali Bayern Muenchen pada babak grup. Mereka juga berhasil menang 4-1 saat bertandang ke markas Madrid, Stadion Santiago Bernabeu.
Ajax menebar teror lewat mantan penyerang Southampton, Dusan Tadic, dan gelandang serang berusia 25 tahun, Hakim Ziyech. Dua pemain cukup senior itu akan dibantu oleh bintang muda Belanda, seperti De Jong (21) dan sang kapten Matthijs de Ligt (19).
Porto vs Liverpool
Finalis musim lalu, Liverpool, tampaknya cukup gembira terhadap undian perempat final. Mereka akan menghadapi FC Porto, tim yang paling tidak diunggulkan di antara peserta delapan besar lainnya.
Kedua tim pernah bertemu pada babak 16 besar musim lalu. Hasilnya, Liverpool menumbangkan Porto, 5-0, saat bertandang ke Stadion Do Dragao. ”Si Merah” lolos setelah imbang tanpa gol di Stadion Anfield pada leg kedua.
Kejadian musim lalu berpotensi terjadi lagi. Mohamed Salah dan rekan-rekan sedang dalam penampilan terbaik di Liga Champions. Mereka baru saja menumbangkan Bayern Muenchen.
”Tiga penyerang mereka, Salah, Mane, dan Firmino, sangat kelaparan dan sedang dalam bentuk terbaiknya. Virgil van Dijk mengontrol lini pertahanan begitu baik. Mereka akan menikmati undian ini,” kata mantan pemain Arsenal, Martin Keown.
Namun, tim asuhan Juergen Klopp ini tidak memandang remeh. Porto merupakan kejutan musim ini, sama seperti Ajax. Mereka merupakan salah satu tim dengan pencetak gol terbanyak, 19 gol dalam 8 laga.
”Saya tidak melihat ini sebagai undian terbaik. Ini hanya sebuah undian. Kami harus mempersiapkan diri menghadapi semua lawan. Hanya itu yang kami pikirkan,” sebut Klopp yang tidak ingin sesumbar setelah menang mudah tahun lalu.
City vs Spurs
Undian terakhir mempertemukan dua tim Liga Primer Inggris, Manchester City dan Tottenham Hotspurs. Pertemuan mereka memastikan Inggris memiliki satu wakil di semifinal nanti.
Pertarungan ini terlihat mudah bagi City. Di kompetisi domestik, tim asuhan Josep Guardiola memenangi tiga pertandingan terakhir melawan tim asal London Utara tersebut.
Apalagi, City baru menumbangkan wakil Jerman, Schalke 04, dengan agregat 10-2 pada babak 16 besar. Kemenangan telak itu menunjukkan besarnya dominasi Sergio Aguero dan rekan-rekan.
”Kami sering bertemu mereka. Saya memiliki hormat tinggi kepada mereka. Kami akan berada di kondisi terbaik untuk menghadapi perempat final. Harapan saya hanya agar semua pemain tetap sehat,” tutur Guardiola yang membawa Barcelona dua kali juara Liga Champions.
Pelatih asal Spanyol itu mesti pintar merotasi pemain-pemainnya. Saat ini mereka masih fokus mengejar trofi dalam tiga kompetisi, Liga Champions, Liga Primer, dan Piala FA. Mereka akan bertanding sekali dalam tiga hari.
Walaupun tidak diunggulkan, Spurs cukup menjanjikan pada babak 16 besar. Saat itu Harry Kane dan rekan-rekan mengungguli raksasa Jerman, Borussia Dortmund, dengan agregat 4-0. Mereka berpotensi mengejutkan dengan racikan taktik Mauricio Pochettino.
Pertarungan kedua wakil Inggris ini akan berjalan sangat menarik. Mereka merupakan dua peserta di perempat final yang belum pernah meraih trofi Liga Champions sekali pun. Untuk itu, musim ini adalah kesempatan terbaik bagi keduanya. (AP/REUTERS)