Roy Tua Manihuruk Akan Membuat "Tidur" Petinju Thailand
Oleh
Lusiana Indriasari
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Roy Tua Manihuruk dikenal sebagai petinju dengan pukulan straight dan uppercut yang mematikan. Dari 19 kemenangan yang ia raih di ring, petinju asal Bengkulu itu pernah membuat KO 15 lawannya. Petinju berusia 33 tahun itu diperkirakan bakal mampu membuat “tidur” Vachayan Khamon (34) dari Thailand tidak lebih dari lima ronde.
Keyakinan itu disampaikan Hendra Julio, pelatih Roy Tua selepas penimbangan berat badan di Balai Sarbini Jakarta, Jumat (15/03/2019). Roy akan bertarung di OSC Fight yang digelar Sabtu (16/3) malam ini di tempat yang sama untuk menghadapi Khamon, memperebutkan gelar baru milik Organisasi Tinju Universal (UBO) Intercontinental di kelas welter junior 63,5 kilogram.
“Saya yakin dia (Roy) bisa membuat tidur Khamon di ronde ketiga atau setidaknya sebelum ronde kelima berakhir,” kata Hendra.
Hendra mempersiapkan Roy untuk bertarung dengan gaya counter boxer. Roy akan menunggu lawannya menyerang dan bertahan lalu masuk untuk melancarkan pukulan gencar di saat Khamon melemah.
Strategi ini membutuhkan disiplin pertahanan yang ketat. Roy harus rapat mempertahankan diri dan memiliki ketahanan menerima pukulan agar tidak jatuh. Ketika ada kesempatan, Roy bisa merangsek masuk ke sisi dalam lawan untuk menyerang.
“Khamon punya kelemahan. Setiap kali menyerang, satu tangannya berada di bawah. Ini membuka peluang bagi Roy untuk memukul keras di perut lalu kombinasi uppercut,” kata Hendra yang mantan petinju nasional dan punya pengalaman banyak bertanding di luar negeri. Hendra melatih Roy secara intensif selama satu bulan di OSC Academy di Tangerang, sasana tinju milik Fahd Adityo Oscar atau Adit.
Roy memiliki catatan menang-kalah-seri 19-19-2 dengan 15 kali menang KO. Roy mengaku kondisi fisiknya sudah sangat siap bermain untuk bermain hingga 10 ronde. “Saya sendiri tidak memasang target harus meng-KO lawan. Namun setiap ada kesempatan, akan saya pergunakan sebaik-baiknya,” ungkap Roy. Khamon memiliki catatan 11-25-1. Khamon pernah roboh di tangan tujuh petinju dan hanya sanggup merobohkan empat lawannya dengan pukulan KO.
OSC Fight yang dipromotori oleh Adit, akan menggelar sembilan partai, termasuk dua partai internasional UBO. Selain Roy, petinju Indonesia yang akan memperebutkan gelar UBO adalah Oktavianus Moensaku atau Okto. Petinju bertubuh ramping ini akan turun di kelas bulu 53,5 kg melawan Artid Bamrungauea (Thailand) dalam 10 ronde.
Okto baru memiliki pengalaman bertanding 10-6-1 dengan 8 kali menang KO. Sedangkan lawannya Bamrungauea memiliki pengalaman lebih banyak di atas ring 22-25-0. Bamrungauea tampaknya memiliki prestasi yang masih belum stabil. Dari 22 kemenangannya, ia berhasil menyarangkan 20 KO. Namun ia juga mencatatkan kekalahan lebih banyak dari kemenangannya, yaitu 25 kali kalah dengan 16 kalah KO.
Adit mengatakan, OSC Fight digagas untuk mewadahi petinju Indonesia yang selama ini terabaikan. Menurut Adit, Indonesia punya banyak petinju bagus, hanya saja pertandingan masih sangat kurang. Kesejahteraan petinju juga kurang diperhatikan oleh para promotor tinju.
“Saya bercita-cita membuat pertandingan rutin sehingga semakin banyak petinju yang memiliki jalan prestasi hingga ke tingkat dunia,” ujar Adit.
Selain dua partai internasional, ada tujuh partai lain yang akan dipertandingkan. Lima petinju di bawah OSC Academy yang akan ikut bertarung adalah John Basan, Yudi Theawatar, Jack Timor, Sulis Barrera, dan Mochammad Roerr. Namun pada hari timbang badan, Jack Timor mundur dari pertandingan karena ayahnya meninggal.