SLEMAN, KOMPAS — Harga diri Persija Jakarta sebagai juara bertahan dipertaruhkan pada laga terakhir Grup D Piala Presiden 2019 melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (15/3/2019). Kemenangan harus diraih tim berjuluk ”Macan Kemayoran” itu agar bisa melangkah ke babak selanjutnya.
Namun, kemenangan itu tidak mudah untuk dipetik. Kebugaran pemain menjadi persoalan pelik bagi Persija Jakarta yang melaju di tiga ajang berbeda, yaitu Piala Indonesia, Piala Presiden, dan Piala AFC. Bahkan, tim itu baru saja berlaga kontra Shan United FC, Myanmar, pada Selasa (12/3/2019). Jarak pertandingan itu dengan pertandingan selanjutnya hanya tiga hari.
”Kami harus melihat lagi kondisi pemain. (Kamis) malam atau besok (Jumat) baru kami ambil keputusan siapa yang akan bermain pada pertandingan nanti. Problem paling besar di tim saya adalah bagaimana memulihkan kondisi pemain,” kata Pelatih Persija Jakarta Ivan Kolev di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (14/3/2019).
Dany Saputra, bek sayap Persija Jakarta, mengatakan, pertandingan melawan PSS Sleman tidak akan mudah. PSS Sleman pasti akan mendapat dukungan penuh dari para suporternya karena bertindak sebagai tuan rumah. Akan tetapi, ia akan mengeluarkan kemampuan terbaik agar bisa memenangi pertandingan itu.
”Pertandingan besok pasti sangat berat. Apalagi, dia (PSS Sleman) menjadi tuan rumah dengan banyak suporter. Kami sebagai pemain akan berusaha semaksimal mungkin untuk lolos dari grup ini,” kata Dany.
Dukungan penuh para suporter terlihat manjur bagi PSS Sleman untuk bangkit. Pada laga pertama Grup D, tim berjuluk ”Elang Jawa” itu dipaksa menelan kekalahan 0-2 dari Madura United. Memang tak banyak suporter mereka yang datang saat laga itu. Berbeda halnya dengan laga kedua kontra Borneo FC. Suporter Elang Jawa memenuhi stadion dan bersorak-sorai dari awal hingga akhir laga. Semangat para pemain terpacu. PSS Sleman pun berhasil menaklukkan Borneo FC dengan skor akhir 2-0.
Kemenangan itu membuat PSS Sleman menduduki posisi ke-3 Grup D dengan raihan 3 poin. Jika menang melawan Persija Jakarta, mereka bisa naik ke posisi ke-2 dengan raihan 6 poin. Tim yang berhak lolos ke babak selanjutnya adalah semua juara grup dan tiga peringkat ke-2 terbaik dari total 5 grup dalam kejuaraan itu.
Sementara itu, Persija Jakarta belum sepenuhnya aman meskipun untuk sementara ini masih duduk di peringkat pertama Grup D. Apabila kalah dari PSS Sleman, ”Macan Kemayoran” akan turun ke peringkat ke-3 sehingga harus angkat koper lebih awal dari kejuaraan itu.
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro meminta anak asuhnya tidak tegang menghadapi pertandingan nanti. Ia tidak ingin anak asuhnya terbebani pikiran harus meraih poin penuh. Suasana latihan dibuat lebih santai dan menyenangkan agar para pemain bisa tampil tanpa tekanan.
”Motivasi kami berikan. Apa pun yang terjadi, kami harus bisa menikmati pertandingan. Saya pikir, secara umum, untuk menghadapi pertandingan besok tidak ada masalah. Pemain tidak ada beban apa pun,” kata Seto.
PSS Sleman sedikit diuntungkan dengan jeda waktu antar-pertandingan yang lebih lama. Mereka memiliki waktu lebih kurang tujuh hari dari pertandingan terakhirnya untuk mempersiapkan diri melawan Persija Jakarta. Hal itu membuat kebugaran pemain bisa lebih baik.
”Kami punya waktu jeda yang cukup lama. Perbaikan sudah kami berikan,” kata Seto.
Jaga tren positif
Dejan Antonic, Pelatih Madura United, mengharapkan timnya dapat menjaga tren positif pada kejuaraan itu. Borneo FC tak dipandang sebelah mata meski menjadi juru kunci Grup D karena belum pernah menang dan mencetak satu gol pun dalam kejuaraan itu. Anak asuhnya dituntut tampil maksimal pada laga melawan Borneo FC nanti.
”Kami harus jaga tren positif. Kami semua optimistis untuk pertandingan nanti,” kata Dejan.
Sementara itu, Pelatih Borneo FC Fabio Lopez mengatakan, timnya akan berusaha bangkit pada laga melawan Madura United. Kekalahan 0-5 dari Persija Jakarta dan 0-2 dari PSS Sleman sudah harus dilupakan. Motivasi pemain harus terus-menerus dipompa agar tidak terpuruk dalam dua kekalahan itu.
”Kami kalah pada dua pertandingan sebelumnya. Pada pertandingan nanti, kami akan berusaha lagi. Tapi, itu tidak akan mudah karena tim berada dalam tekanan. Staf pelatih terus berusaha mengangkat motivasi para pemain agar tidak lagi tertekan,” kata Fabio.