Pemprov Siapkan Rumah untuk Warga Pedalaman Aceh Barat
Pemerintah Provinsi Aceh segera membangun 39 rumah layak huni untuk warga di Desa Sikundo, Kecamatan Pantee Ceuremen, Kabupaten Aceh Barat, Aceh.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
MEULABOH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh segera membangun 39 rumah layak huni untuk warga di Desa Sikundo, Kecamatan Pantee Ceuremen, Kabupaten Aceh Barat, Aceh. Selain rumah, sejumlah fasilitas publik lain juga dibangun agar desa di wilayah pedalaman itu terbebas dari ketertinggalan.
Desa Sikundo adalah desa terpencil di Aceh Barat. Letaknya di pegunungan yang diselimuti hutan belantara. Sikundo berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Tengah. Jarak dari Meulaboh, ibu kota Aceh Barat, sekitar 80 kilometer. Akses ke Sikundo sulit. Beberapa titik jalan nyaris putus karena abrasi sungai. Sebanyak 39 keluarga di sana hidup dari hasil bertani.
Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, Kamis (14/3/2019), mengatakan, rumah untuk warga Sikundo dibangun melalui program komunitas adat terpencil (KAT). Rumah yang dibangun adalah tipe 24 dengan struktur rumah tumbuh. Peletakan batu pertama akan dilakukan beberapa bulan ke depan. Program pemberdayaan KAT ini tidak hanya membangun rumah. Warga juga akan diberikan biaya hidup selama dua tahun dan pemberdayaan ekonomi.
Desa Sikundo sangat layak mendapatkan program KAT ini karena ini desa terpencil.
Sebelumnya, Dinas Sosial Aceh juga telah melaksanakan program tersebut di Aceh Timur, tepatnya di Julok (2016) dan Bireuen Bayeun (2018). Program yang sama juga dilakukan di Kabupaten Bener Meriah, yakni di Desa Pantan Sinaku, Kecamatan Pintu Rime Gayo (2017). ”Desa Sikundo sangat layak mendapatkan program KAT ini karena ini desa terpencil,” ucap Alhudri.
Desa Sikundo selama puluhan tahun berada dalam ketertinggalan. Desa ini tidak memiliki fasilitas publik, seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih, listrik, jaringan komunikasi, dan jalan yang baik. Pada masa konflik, warga desa direlokasi ke desa yang lain. Namun, setelah perjanjian damai, warga kembali ke Sikundo.
Desa Sikundo mulai jadi bahan perbincangan setelah video dan foto warga desa meniti jembatan tali baja viral di media sosial. Namun, saat ini, sebuah jembatan gantung telah rampung dibangun.
Alhudri mengatakan, pihaknya akan menggelar bakti sosial di Desa Sikundo, yakni pengobatan gratis, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Intervensi langsung terhadap warga pedalaman diharapkan akan meningkatkan taraf hidup mereka. Hal itu sejalan dengan target Pemprov Aceh untuk menurunkan angka kemiskinan 1 persen per tahun.
Kepala Desa Sikundo Ahmad Jauhari mengatakan, bantuan rumah itu sangat dibutuhkan warga agar memiliki tempat tinggal yang layak. Saat ini, tidak semua warga Sikundo memiliki rumah. Akibatnya, mereka masih ada yang tinggal di desa lain, tempat relokasi saat konflik.
Akhir tahun ini, jalan ke Sikundo teraspal.
Jika semua keluarga telah memiliki rumah, warga akan kembali ke Sikundo untuk sama-sama membangun desa. ”Kami juga meminta pemerintah untuk membantu bidang perekonomian, terutama sektor pertanian,” kata Jauhari.
Ia juga meminta pemerintah memperbaiki akses jalan ke Sikundo agar hasil pertanian warga mudah diangkut ke pasar kecamatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Aceh Barat Bukhari mengatakan, perbaikan jalan menuju Sikundo dilaksanakan tahun ini dengan anggaran Rp 6 miliar. ”Sekarang sedang proses lelang. Akhir tahun ini, jalan ke Sikundo teraspal,” ujarnya. Sekolah juga akan diaktifkan lagi.