Perbaikan Jalan Raya Puspitek yang Ambles Butuh Waktu Seminggu
Oleh
M Fajar Marta
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Jalan Raya Puspitek, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, yang ambles pada Selasa (12/3/2019) pagi diproyeksikan baru bisa dilalui seminggu ke depan. Jalan yang menghubungkan Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang itu ambles karena penutup saluran air yang berada di bawah jalan lapuk tergerus air.
Berdasarkan pantauan, Rabu (13/3/2019), posisi jalan yang ambles itu berada persis di depan Perumahan Serpong Jaya. Arus lalu lintas dari Setu ataupun dari Pamulang bergantian melewati bundaran di depan Perumahan Serpong Jaya.
Ada tiga alat berat di lokasi. Satu alat berat berada di dalam lubang selebar 5 meter dengan kedalaman 7 meter. Lima pekerja mengangkut batu saluran air dan meletakkannya di atas lengan alat berat.
Jalan yang menghubungkan Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang itu ambles karena penutup saluran air yang berada di bawah jalan lapuk tergerus air.
Anggota staf Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang, Ilham Pebrianshah, saat ditemui di lokasi, mengatakan, jalan rusak ini berawal dari beton retak di lajur kiri jalan ke arah Pamulang pada Selasa pukul 03.00. Beton jalan itu patah dan turun sekitar 20 sentimeter.
Mengetahui hal tersebut, tim UPTD membongkar jalan selebar 9 meter itu menggunakan alat berat. ”Ternyata setelah dibongkar, kondisi di bawah jalan sudah kopong,” kata Ilham.
Hal itu disebabkan tanah tergerus air yang berada di bawah jalan. Penutup saluran air itu rusak. Saat ini, tim UPTD sedang memasang box culvert atau gorong-gorong cor. Menurut rencana akan dipasang 18 gorong-gorong cor. Hingga Rabu sore, 14 gorong-gorong telah terpasang.
Setelah gorong-gorong terpasang, kata Ilham, akan dilakukan pemadatan lubang. Proses ini ditargetkan selesai nanti malam. Setelah pemadatan, tim akan melakukan pengecoran. Proses ini menghabiskan waktu tiga hari. ”Paling cepat jalan ini baru bisa dilalui seminggu dari sekarang,” ujarnya.
Penjual es kelapa yang membuka lapak di sekitar lokasi, Jimi (42), mengatakan, jalan ini banyak dilalui truk bermuatan pasir dan batu kali pada malam hari. Truk bermuatan berangkat dari Setu menuju Pamulang. Pada Selasa pagi itu, ujarnya, sudah terdapat retakan kecil. Berhubung terus dilalui truk, retakan bertambah panjang.
Menurut Jimi, saluran air di bawah jalan itu sudah berumur lebih kurang 50 tahun. Saluran itu menyalurkan air dari rawa menuju ke arah Perumahan Serpong Jaya. ”Sudah lama begitu, wajar saja roboh,” katanya.
Pengaturan lalu lintas
Jalan Raya Puspitek yang ambles ini menyebabkan kemacetan. Setidaknya kemacetan mengular sepanjang 500 meter di Kecamatan Setu. Sembilan petugas Dinas Perhubungan Tangerang Selatan mengatur buka tutup jalan. Selain itu, ada juga warga sekitar yang turut membantu.
Wakil Komandan Regu Dinas Perhubungan Tangerang Selatan Nadjaruddin mengatakan, petugas akan bekerja selama 24 jam. ”Ya, mudah-mudahan saja cepat kelar,” katanya. (INSAN ALFAJRI)