Jejak Ivo Andrić, Sang Penulis Epik Sejarah dan Takdir Manusia
Semasa hidupnya, penulis asal Yugoslavia, Ivo Andrić, melahirkan karya-karya sastra yang menggugah para pembacanya, hingga ia meraih Penghargaan Nobel dalam bidang sastra pada 1961. Kini, meski Andrić telah tiada, karya-karyanya masih hidup di kota kelahirannya, Travnik, Bosnia-Herzegovina.
Warisan karya-karya Andrić itu dilestarikan di sebuah rumah yang direkonstruksi ulang, yakni di Memorial Museum Birth House of Ivo Andrić (Museum Memorial Rumah Kelahiran Ivo Andrić) di Travnik, yang terletak sekitar 90 kilometer sebelah barat dari Ibu Kota Sarajevo.
“Tempat kelahiran Ivo Andrić adalah tempat yang penting sekali untuk dikunjungi saat mampir ke Travnik,” ujar Muhsin Spahic, warga Bosnia-Herzegovina, Selasa (26/2/2019), saat mendampingi rombongan wartawan dan penulis yang diundang Kedutaan Besar Bosnia-Herzegovina di Indonesia dan Qatar Airways.
Museum Memorial Rumah Kelahiran Ivo Andrić berada di kompleks Zenjak. Rumah dua lantai itu merupakan rumah tipikal keluarga urban Bosnia pada masa pendudukan Austria-Hungaria, yang terbuat dari batu kapur dan kayu.
Setibanya di gerbang masuk, kami disambut kurator museum tersebut, Enes Škrgo. Ia langsung mempersilakan kami naik ke lantai dua, tempat karya-karya Andrić dipamerkan.
Bagian dalam museum itu terdiri dari tiga ruangan utama yang memuat buku-buku karya Andrić dalam lemari kaca. Foto-foto dokumentasi dan lembaran naskah cerita pendek Andrić juga terpajang di sejumlah bagian dinding di lantai tersebut, lengkap dengan keterangan dalam bahasa Bosnia dan bahasa Inggris. Sejumlah surat yang berkaitan dengan dirinya juga terpampang di salah satu ruangan.
Setiap ruangan dipercantik dengan beberapa furnitur otentik yang umum dipakai pada abad ke-19. Furnitur yang dipakai itu dibawa masuk pada masa pendudukan Ottoman dari Turki. Sementara lantai yang terbuat dari kayu ditutupi dengan karpet.
Enes menjelaskan, rumah kelahiran Andrić difungsikan sebagai museum pada 1974, setahun sebelum Andrić meninggal dunia. Meski Andrić hanya tinggal untuk waktu singkat di Travnik semenjak lahir pada 1892, ia selalu terhubung dengan kota kelahirannya itu lewat karya sastranya.
“Andrić mendedikasikan kebanyakan halaman karya novel dan cerita pendeknya untuk Travnik,” ujarnya.
Karya Andrić
Berdasarkan laman resmi The Nobel Prize, Andrić disebut memulai karir di bidang sastra sebagai penyair. Pada tahun 1914 ia adalah salah satu kontributor Hrvatska mlada lirika (Lirik Kroasia Muda). Pada akhir Perang Dunia I, ia menerbitkan dua buku prosa, salah satunya berjudul Nemiri pada 1919. Karya itu ditulis dalam bentuk buku harian, menggambarkan pengalaman Andrić tentang perang.
Setelah itu, Andrić berkonsentrasi pada penulisan cerita pendek. Karya pertamanya, Put Alije Djerzeleza (The Trip of Alija Djerzelez), yang diterbitkan tahun 1920 itu mengambil materinya dari kehidupan Bosnia. Akan tetapi, melalui materi lokal itu, ia menghadirkan masalah manusia secara universal.
Selama Perang Dunia II, Andrić menghasilkan tiga mahakarya, yang semuanya diterbitkan pada tahun 1945. Karya yang dimaksud ialah Na Drini cuprija (The Bridge on the Drina), Travnicka hronika (Bosnian Story), dan Gospodjica (The Woman from Sarajevo).
Penghargaan itu diberikan kepada Andrić atas kekuatan epik yang ia timbulkan karena mampu mengangkat tema-tema yang menggambarkan takdir manusia, berdasarkan sejarah negaranya.
Dua dari tiga mahakarya miliknya menyinggung Bosnia dan sejarahnya. Andrić menggambarkan kehidupan di Bosnia, di mana pengaruh Timur dan Barat selama berabad-abad berbenturan dengan kepentingan masing-masing.
Semenjak itu, ia masih terus menghasilkan karya berpengaruh. Pada 1960 misalnya, Andrić menerbitkan kumpulan cerita berujudul Lica (Faces). Dia juga telah menulis beberapa esai, salah satu yang menonjol adalah karyanya yang dipublikasikan tahun 1961, Zapisi o Goji (Notes on Goya).
Atas dedikasinya, Penghargaan Nobel dalam bidang sastra jatuh ke tangan Andrić pada 1961. Laman resmi The Nobel Prize menyebutkan, penghargaan itu diberikan kepada Andrić atas kekuatan epik yang ia timbulkan karena mampu mengangkat tema-tema yang menggambarkan takdir manusia, berdasarkan sejarah negaranya.
Enes menambahkan, Andrić menyumbangkan semua uang Penghargaan Nobel, sebesar 1 juta dollar AS, untuk pengembangan perpustakaan umum di Bosnia-Herzegovina.
Ramai dikunjungi
Hingga saat ini, menurut Enes, museum itu bisa dikunjungi hingga 10 ribu wisatawan per tahun. Kebanyakan berasal dari Australia dan negara-negara Eropa. Tentunya, mereka yang datang mayoritas adalah penikmat karya-karya Andrić.
“Topik-topik yang diangkat dalam karya Andrić diterima secara universal di belahan dunia mana pun,” tutur Enes.
Baca juga : Dari Air Terjun Pliva Menuju Senja Sungai Una
Karya-karya Andrić telah diterjemahkan dalam 49 bahasa, di antaranya bahasa Jepang, Polandia, Jerman, Inggris, Turki, dan Rusia. Koleksi karya yang telah diterjemahkan juga dipamerkan dalam museum tersebut. “Sayangnya, belum ada terjemahan dalam bahasa Indonesia,” kata Enes.
Museum tersebut buka setiap hari, bahkan saat tanggal merah. Saat musim panas, antara 1 April-31 Oktober, museum itu beroperasi sejak pukul 09.30-17.00.
Adapun pada musim dingin, yakni 1 November-31 Maret, museum buka pukul 09.00-16.00. Hanya saja, setiap Sabtu dan Minggu, waktunya lebih singkat, yakni pukul 10.00-14.00.
Baca juga : Masjid Istiklal, Lambang Persahabatan Indonesia-Bosnia
Wali Kota Travnik Admir Hadžiemrić, saat ditemui menyatakan, keberadaan museum-museum di Travnik berpotensi menarik wisatawan. Salah satu museum yang ia rekomendasikan untuk dikunjungi ialah Museum Memorial Rumah Kelahiran Ivo Andrić.
Dia menekankan, pihaknya terus berupaya melestarikan nilai-nilai orisinal dan gaya arsitektur yang dibangun di era pendudukan Ottoman dan Austria-Hungaria, termasuk museum yang menampung karya Andrić. “Semua kami lestarikan seperti aslinya,” ucap Admir.
Baca juga : Berburu Oleh-oleh di Sarajevo
Jika berkunjung ke Travnik, sempatkanlah mampir ke Museum Memorial Rumah Kelahiran Ivo Andrić. Kunjungan tersebut dijamin membuat wisata anda semakin epik, seperti karya-karya Andrić!