Tangkap Peluang Investasi, Daya Tarik Ditingkatkan
Oleh
Karina Isna Irawan
·4 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Indonesia mulai menangkap peluang relokasi industri yang dipicu perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Selain pembangunan pabrik, investasi langsung di bidang transfer teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perkembangan dinamika perang dagang AS-China membuka peluang menarik investasi langsung. Indonesia berupaya menangkap peluang itu melalui peningkatan daya tarik investasi. Tujuannya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi agar tetap di atas 5 persen produk domestik bruto (PDB).
Peningkatan daya tarik investasi, lanjut Sri Mulyani, dilakukan melalui perbaikan kualitas angkatan kerja muda, penyederhanaan regulasi dan perizinan usaha, serta pembangunan infrastruktur yang tidak terkonsentrasi di Jawa. Pemerintah akan menjaga konsistensi kebijakan agar tidak kehilangan peluang investasi.
“Saya rasa kalau pemerintah tetap menjaga konsistensi kebijakan dibarengi stabilitas makro ekonomi, inflasi rendah, dan pertumbuhan tinggi, Indonesia akan memiliki daya tarik luar biasa,” kata Sri Mulyani dalam acara kelulusan angkatan pertama Apple Development Academy di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (12/3/2019).
Peningkatan daya tarik investasi dilakukan melalui perbaikan kualitas angkatan kerja muda, penyederhanaan regulasi dan perizinan usaha, serta pembangunan infrastruktur yang tidak terkonsentrasi di Jawa.
Sri Mulyani mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki keunggulan daya tarik investasi yang tidak dimiliki negara berkembang lain. Misalnya, Indonesia masuk 20 negara perekonomian terbesar dunia yang juga didominasi penduduk usia muda. Hal itu jadi pertimbangan investor karena tidak perlu khawatir kekurangan pasar dan tenaga kerja.
Saat ini investasi langsung yang dibidik Indonesia tidak hanya pembangunan pabrik, tetapi berupa transfer teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya adalah pendirian tiga Apple Development Academy kolaborasi antara PT Apple Indonesia dan perguruan tinggi Indonesia di Tangerang Selatan, Surabaya, dan Batam.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menuturkan, pendirian akademi ini bagian dari proposal Apple untuk memenuhi ketentuan regulasi mengenai tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Dalam proposalnya, PT Apple Indonesia memilih skema perhitungan TKDN berbasis pengembangan inovasi dengan nilai investasi 44 juta dollar AS dalam kurun waktu tiga tahun sejak 2017.
“Itu menjadi bagian dari kebijakan pemerintah untuk konten lokal yang tidak hanya dalan bentuk hardware, tetapi juga software,” kata Airlangga.
Menurut Airlangga, beberapa perusahaan kini mulai mendatangi Indonesia karena mencari lokasi investasi baru. Mereka melihat prospek Indonesia cukup menjanjikan karena ada perbaikan iklim investasi yang dilakukan pemerintah. Skema investasi di Indonesia juga bisa mandiri atau akuisisi perusahaan dalam negeri.
Revolusi industri
Apple’s Vice President of Environment, Policy and Social Initiatives Liza Jackson mengatakan, siswa Apple Development Academy secara khusus mempelajari pembuatan aplikasi dan ilmu pemrograman. Keterampilan dan keahlian di bidang teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk mendukung tujuan negara terkait revolusi industri.
App store, platform distribusi aplikasi untuk iOS yang dikembangkan dan dikelola Apple, menjadi salah satu pasar perangkat lunak paling menarik di dunia. Sejak diluncurkan 2008, Apple telah membayarkan lebih dari 120 miliar dollar AS kepada pengembang aplikasi di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Airlangga menambahkan, pemerintah sudah membuat peta jalan kebijakan revolusi industri 4.0 dan kini mulai diimplementasikan secara bertahap. Salah satu tantangan terbesar dalam revolusi industi 4.0 adalah kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, investasi di bidang transfer teknologi dan peningkatan kualitas manusia menjadi prioritas.
“Pemerintah juga tengah memperbaiki link and match antara kebutuhan industri dengan sistem pendidikan vokasi,” kata Airlangga.
Setidaknya ada lima sektor unggulan dalam peta jalan Revolusi Industri 4.0, yaitu industri kimia, tekstil dan produk tekstil, elektronik, otomotif, serta makanan dan minuman. Airlangga berharap, kebijakan revolusi industri ini diharapkan mendorong peningkatan ekspor dan pertumbuhan investasi dalam negeri.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada 2018 sebesar Rp 721,3 triliun. Angka ini lebih rendah daripada target sebesar Rp 765 triliun, kendati lebih tinggi daripada realisasi 2017 yang mencapai Rp 692,8 triliun.
Realisasi investasi sektor industri manufaktur tumbuh dari Rp 199,1 triliun pada 2014 menjadi Rp 236 triliun pada 2015. Kenaikan berlanjut pada 2016, menjadi Rp 335,8 triliun.
Namun, pada 2017, realisasi investasi sektor industri manufaktur turun menjadi Rp 274,7 triliun. Pada 2018, penurunan berlanjut menjadi Rp 222,3 triliun.