JAKARTA, KOMPAS – Inovasi pada penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan didorong untuk lebih berfokus pada lima isu strategis dalam pembangunan kesehatan. Isu tersebut adalah angka kematian ibu, angka kematian neonatal, stunting, tuberkulosis, penyakit tidak menular, dan cakupan imunisasi dasar lengkap.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/3/2019), menegaskan, penelitian dan pengembangan kesehatan merupakan salah satu komponen penting dalam program pembangunan nasional. Hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Untuk itu, penelitian dan pengembangan perlu diperkuat agar dapat menjawab tantangan lima isu strategis yang menjadi prioritas dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
\'\'Untuk mempercepat upaya-upaya dalam mengatasi lima program prioritas pembangunan kesehatan, badan penelitian dan pengembangan kesehatan mempunyai peranan penting dengan menyediakan data dan informasi untuk bahan kebijakan program kesehatan\'\', ujar Nila dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia juga menantang Badan Litbangkes untuk tidak hanya mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi program pembangunan kesehatan, melainkan juga memberikan solusi dari masalah-masalah yang ditemukan.
\'\'Oleh karena itu, saya berharap Badan Litbangkes dapat menganalisis lebih lanjut dari hasil-hasil Riskesdas dan studi lainnya agar dapat mengungkap lebih dalam lagi permasalahan, penyebab masalah serta yang terpenting mencari solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut," kata Menkes.
Terobosan
Badan Litbangkes juga diminta memberikan terobosan dan inovasi secara kolaboratif dengan berbagai pihak dalam rangka percepatan penyelesaian masalah-masalah kesehatan, terutama lima program prioritas yang telah ditetapkan. Terobosan dan inovasi yang diharapkan dapat berbentuk produk kesehatan maupun metode perbaikan program kesehatan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati mengatakan, Rapat Kerja Badan Litbangkes tahun ini mengangkat tema “Peran Badan Litbangkes dalam Penguatan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta”. Tema ini digunakan untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penguatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.
Rapat ini menghasilkan rencana Badan Litbangkes tahun 2020 2024, khususnya peran Badan Litbangkes untuk mengawal kebijakan-kebijakan kesehatan berbasis bukti (evidence based policy). Hasil akhir yang diharapkan dari Raker ini adalah ada rancangan IKP (Indikator Kinerja Program) dan IKK (Indikator Kinerja Kegiatan) Badan Litbangkes 2020-2024.
Selain itu, Badan Litbangkes juga diminta mengidentifikasi mandatori, desain organisasi, dan pemanfaatan hasil litbang, serta rancangan standardisasi rekomendasi kebijakan dan naskah akademik hasil litbangkes yang dilakukan Puslitbang.