JAKARTA, KOMPAS — Yayasan Teater Keliling yang sudah berusia 45 tahun itu meresmikan proyek terbaru mereka. Sandiwara yang berjudul The Great Rahwana itu direncanakan dipentaskan pada Agustus mendatang.
”Total ada 200 orang yang terlibat sebagai pemain dan kru. Rata-rata, (mereka) adalah siswa SMA dan beberapa mahasiswa,” kata pendiri Teater Keliling sekaligus sutradara produksi, Rudolf Puspa, seusai peresmian proyek di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Minggu (10/3/2019).
Naskah sandiwara disadur dari novel Rahwana Putih karya Sri Teddy Rusdy. Menurut Rudolf, masyarakat Nusantara mengenal Rahwana sebagai tokoh jahat dalam legenda Ramayana karena ia menculik Sinta dan menahannya selama sebelas tahun.
”Memang ia bersalah, tetapi sikap manusia tidak satu dimensional. Selama sebelas tahun itu, perilaku Rahwana kepada Sinta sangat baik dan menjunjung kehormatannya,” kata Rudolf. Menurut dia, sandiwara ini ingin menampilkan bahwa tidak ada yang hitam dan putih dalam sikap manusia karena setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan.
Memang ia bersalah, tetapi sikap manusia tidak satu dimensional. Selama sebelas tahun itu, perilaku Rahwana kepada Sinta sangat baik dan menjunjung kehormatannya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid mengatakan, Teater Keliling merupakan bagian dari perjalanan panjang teater modern Indonesia. Dalam perkembangannya, teater ini sudah berjasa menyebarluaskan berbagai kisah Nusantara dan mendidik pemain beserta penontonnya nilai-nilai positif dalam pengembangan karakter.