Sisa satu pekan menjelang debat ketiga di Pemilu Presiden 2019 pada 17 Maret, kedua calon wakil presiden yang menjadi peserta telah bersiap. Sejumlah program unggulan mereka bocorkan sebelum tiba waktu debat saat keduanya diharapkan lebih detail dalam memaparkan program-programnya.
Debat ketiga di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 akan mengangkat tema kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, serta sosial dan budaya.
Kali ini, peserta hanya calon wakil presiden (cawapres), yaitu Ma’ruf Amin dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Saat wartawan mewawancarai Ma’ruf, Jumat (8/3/2019), dia telah ”membocorkan” sejumlah hal yang akan diangkat saat debat.
Di bidang pendidikan, misalnya, Ma’ruf berjanji akan memperbanyak beasiswa untuk masuk perguruan tinggi. Tidak tanggung-tanggung, kuotanya akan ditingkatkan dua kali lipat. Dengan cara ini, dia berharap akan lebih banyak lulusan sekolah menengah atas yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Di bidang kesehatan, Ma’ruf menyoroti persoalan defisit keuangan BPJS Kesehatan. Persoalan itu akan jadi salah satu prioritas untuk diatasi jika dirinya bersama pasangannya, calon presiden (capres) Joko Widodo, terpilih pada Pilpres 2019.
Di bidang ketenagakerjaan, Ma’ruf menyoroti berkembangnya usaha rintisan di Indonesia berkat pembangunan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring. Menjadi tugas pemerintah ke depan untuk memastikan usaha-usaha rintisan itu betul-betul berkembang sehingga bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Adapun di bidang sosial, Ma’ruf menilai, bantuan pembiayaan nontunai yang diberikan pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap menjadi solusi yang tepat dan strategis untuk mendorong kemandirian masyarakat.
”Yang miskin diberi bantuan dan pembiayaan untuk mandiri. Kalau sudah mandiri, bantuannya akan ditarik,” katanya.
Selain itu, Ma’ruf berjanji memberikan perhatian pada kekayaan budaya Indonesia. Budaya yang tumbuh kembang di daerah, misalnya, harus terus digali dan dikembangkan menjadi alat perekat bangsa.
Tak hanya Ma’ruf, Sandiaga juga ”membocorkan” sejumlah hal yang akan diangkat saat debat. Salah satunya, sama seperti Ma’ruf, Sandiaga akan menyoroti defisit keuangan BPJS Kesehatan.
Defisit, menurut dia, harus diatasi karena tidak hanya berakibat pada kesejahteraan tenaga kesehatan, tetapi juga merugikan masyarakat golongan menengah ke bawah.
Pendidikan
Di bidang pendidikan, Sandiaga telah menerima masukan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan putri dari wakil presiden pertama Mohammad Hatta, Meutia Hatta.
Selain itu, saat berkunjung ke rumah kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi beberapa waktu lalu, dia juga menyerap bahwa pendidikan di keluarga, di rumah, dan di lingkungan sekitar rumah juga penting selain pendidikan di sekolah.
”Membangun pendidikan itu bukan hanya dari sekolah, tapi juga di rumah dan lingkungan,” ujar Sandiaga.
Adapun di bidang ketenagakerjaan, Sandiaga bertekad mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru.
”Kita akan upayakan supaya mereka bisa mengembangkan usaha agar menciptakan lapangan kerja karena 97 persen penciptaan lapangan kerja itu ada di UMKM,” ucap Sandiaga.
Berkaitan dengan budaya, Sandiaga menyatakan, hal itu telah menjadi kekayaan bangsa. Peluang tersebut akan ia maksimalkan untuk menggerakkan roda perekonomian nasional.
”Kekayaan budaya kita ini merupakan warisan, dan kita harus titipkan juga ke anak cucu kita sebagai salah satu basis dari pembangunan ekonomi kreatif,” ungkapnya. (FAJAR RAMADHAN)