Musim ini menjadi musim penuh kerikil bagi Golden State Warriors menuju puncak kejayaannya. Hal itu terutama dalam perjalanan separuh dekade Warriors dalam panduan Steve Kerr.
Sejak Kerr menerima tawaran menjadi arsitek Warriors per 14 Mei 2014, tim tersebut banyak berubah. Tidak lama setelah itu, Warriors yang sebelumnya sudah mengoleksi gelar NBA 1947, 1956 dan 1975, menjadi salah satu tim terkuat di pentas NBA.
Pada tahun pertama Kerr, Warriors langsung keluar sebagai juara. Setelah sebelumnya menjadi tim papan atas di Wilayah Barat dengan catatan menang-kalah 67-15.
Dengan pemain hasil pilihan Kerr sendiri, Warrios mampu terus-menerus berada di puncak perebutan gelar NBA. Antara lain seperti Harrison Barnes, Klay Thompson, Andrew Bogut, Draymond Green, Andre Iguodala, dan Stephen Curry.
Kehadiran Curry yang dipercaya Kerr sebagai kapten tim, benar-benar menjadikan Golden State Warriors menjadi salah satu tim yang kerap memecahkan sejumlah rekor di pentas NBA. Kerr pun mampu memberikan gambaran kepada dunia, bahwa pentas NBA tidak hanya bisa didominasi para pemain berpostur tinggi.
REUTERS/KYLE TERADA
Pemain Golden State Warriors, Stephen Curry.
Bagi Kerr, tim yang memiliki tinggi di bawah rata-rata pun, mereka mampu menjadi juara di pentas bola basket terakbar. Sebagian besar tim basket di dunia masih mengagungkan pemain berperawakan tinggi sebagai kunci utama.
Stephen Curry, Misalnya. Point guard berpostur setinggi 1,91 meter terbukti mampu memberi warna baru di pentas NBA. Curry dua kali menjadi pemain terbaik (MVP) NBA pada 2015 dan 2016. Mulai dari itu, demam pemain pendek dengan kemampuan lemparan tiga angka yang baik pun mendunia.
Memasuki tahun kedua, Warriors kembali mencetak rekor sebagai tim yang mampu mengoleksi rekor kekalahan tersedikit di pentas NBA. Waktu itu, Warriors memiliki catatan 73 kali menang dan 9 kali kalah.
Setelah pada 2016, Cleveland Cavaliers yang diperkuat LeBron "King" James memenangi final NBA 2016, Kerr sadar. Tidak cukup hanya mengandalkan para jagoan lemparan tiga angkanya, Curry dan Klay Thompson.
Itulah sebabnya, setelah kontrak Kevin Durant di Oklahoma City Thunder atau OKC habis, Kerr merekrutnya. Durant yang tidak pernah meraih gelar juara NBA bersama OKC, langsung meyetujui tarawan bergabung dengan Warriors.
Kehadiran Durant yang sudah meraih gelar pemain terbaik (MVP) NBA 2014, memaksa Warriors melepas sejumlah pemain yang telah bersama-sama meraih gelar di musim 2015. Mereka adalah Andrew Bogut, Harrison Barnes, Festus Ezeli, Marreese Speights, dan Leandro Barbosa.
AP/BEN MARGOT
Pemain Golden State Warriors Kevin Durant (tengah)
Entah hal itu menjadi keruntuhan atau justru awal yang baik untuk \'The Dynasty’, julukan Golden State Warriors. Yang pasti dalam dua tahun berikutnya, kehadiran Durant mampu menjadi salah satu tonggak kekuatan Warriors. Warriors mampu meraih gelar NBA secara berturut-turut pada 2017 dan 2018.
Selain Durant yang menjadi pemain terbaik (MVP) pada final NBA 2017 dan 2018, pertemuan Golden State Warriors vs Cleveland Cavaliers secara berturut-turut dalam empat musim lalu itu menjadi sejarah tersendiri di pentas NBA.
Memasuki musim ini, ‘King’ James sudah memilih memperkuat Los Angeles Lakers. Cleveland Cavaliers yang kehilangan "King" James langsung membuat nama tim itu menghilang dari persaingan ke play off NBA 2019.
Perseteruan
Musim ini, keseimbangan Warriors kerap terganggu oleh perseteruan Durant dengan Green. Kendati masih tetap berada di papan atas Wilayah Barat, sejumlah catatan negatif juga sudah mulai ditorehkan.
Warriors mulai mengalami empat kali kekalahan beruntun yang tidak pernah dialami sejak 2015. Warriors juga pernah kalah dengan selisih 33 angka. Hal itu terjadi pada Selasa (5/3/2019) waktu Amerika Serikat, saat melawan Boston Celtics dengan skor 95-128.
Kekalahan itu justru terjadi di kandang sendiri, yaitu Oracle Arena, di Oakland, California. Inilah yang membuat Kerr kecewa, karena Kerr pernah berjanji memberikan permainan terbaik Warriors di Oracle Arena.
Hingga tinggal 18 pertandingan tersisa pada musim ini, Warriors sudah mencatat 9 kali kekalahan di Oracle Arena. Termasuk kekalahan yang memalukan dari Celtics. Adapun catatan kemenangan Warriors di kandang sudah sebanyak 23 kali. Dari 18 pertandingan yang tersisa, Warriors hanya menyisakan 9 laga kandang.
Walaupun diunggulkan menjadi jawara pada musim ini, Golden State Warriors tidak lagi mendominasi. Tim asuhan Kerr itu baru mengemas 44 kemenangan dan 20 kekalahan.
AP/BRYNN ANDERSON
Pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr.
Prestasi Kerr kalah dari Milwaukee Bucks, sang pimpinan klasemen sementara Wilayah Timur. Bucks memiliki catatan menang-kalah terbaik hingga saat ini karena sudah meraih 46 kemenangan dan 16 kekalahan.
Kekalahan atas Celtics itu membuat berang Kerr bukan karena catatan menang-kalah tersebut. Kerr ingin menang terus di Golden State Warriors, karena musim ini merupakan musim terakhir Warriors menggunakan Oracle Arena sebagai home base mereka selama 47 tahun.
Pada September tahun ini, markas Golden State Warriors akan berpindah ke Chase Center di San Francisco. "Kami sudah membicarakan tentang musim terakhir kami di Oracle, Oakland,” tutur Kerr seperti dikutip dari espn.com.
Kerr tidak ingin mengulang kekalahan itu lagi. Pada Sabtu (9/3) malam waktu Amerika Serikat, Warrios akan menjamu Denver Nuggets. Nuggets merupakan runner up klasemen sementara Wilayah Barat.
Kerr mengaku sedih akan meninggalkan Oracle Arena, tempat dimana dia dan Warriors meraih tiga gelar jawara NBA. Kerr kerap merasa kehilangan stadion itu saat melewati jembatan Oakland Bay untuk mencapai Oracle Arena.