Banjir di Hilir, Tanggul di Lamongan dan Gresik Jebol
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·3 menit baca
LAMONGAN, KOMPAS - Luapan Bengawan Solo menerjang wilayah hilir di Lamongan dan Gresik, Jawa Timur. Ada empat titik tanggul di Lamongan dan satu titik tanggul di Greesik yang jebol.
Di wilayah Kabupaten Lamongan, memasuki siaga merah luapan Bengawan Solo. Ada empat wilayah kecamatan yang terdampak yakni Babat, Laren, Maduran dan Glagah. Ada 62 rumah dan puluhan hektar sawah tambak yang terendam.
Tanggul dalam di Desa Jangkungkusumo, Kecamatan Maduran jebol 70 meter. Sementara tanggul di Desa Mluwur, Kecamatan Glagah jebol di tiga titik yakni sepanjang 70 meter, 20 meter dan 5 meter.
Saat meninjau penguatan tanggul di Mluwur, Jumat (8/3/2019) Bupati Lamongan Fadeli menyatakan penguatan tanggul yang jebol itu untuk mencegah jebolan bertambah parah. Jika tidak segera tertangani yang terdampak bukan hanya Desa Mluwur, tapi juga Desa Konang dan Karangturi. "Jika tak tertangani, tampaknya bukan hanya 30 hektar sawah tambak di Mluwur, tapi juga desa terdekat termasuk desa tetangga wilayah Bungah, Kabupaten Gresik," kata Fadeli.
Warga Mluwur, Supandi (56) menuturkan tanggul dalam jebol Jumat dini hari sekitar pukuk 03.00 tepat Desa Sawahsari. Selanjutnya di timurnya di Dusun Mluwur juga jebol sepanjang 20 meter sekitar dua jam kemudian. Jarak dusun sekitar 1 kilometer.
Jumat siang sekitar pukul 10.00 tanggul dalam berjarak 200 meter di sisi barat tanggul dalam Desa Sukosari jebol sekitar 5 meter. Tanggul itu ditangani sementara dengan terpal, tumpukan karung plastik berisi pasir. "Semoga air tak naik lagi, dan besuk bisa diperkuat dengan alat berat," katanya.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Muslimin menyebutkan pihaknya bersama Dinas Pengairan menyiapkan alat berat dan anyaman bambu untuk menanggulangi tanggul yang jebol. Limpahan air dari hulu bisa menambah debit air di wilayah Lamongan.
Hingga saat ini, ada 62 rumah, di 10 desa di empat kecamatan yang terdampak banjir. Ketinggian genangan banjir berkisar 30-60 sentimeter. Wilayah terdampak yakni Desa Banaran, Kecamatan Babat, Jangkung Kusumo (Maduran), Mluwur (Glagah), Laren, Plangwot, Duri Kulon, Keduyung, Bulutigo, Mojoasem, dan Pesanggrahan (Laren).
Kepolisian Resor Lamongan pun membuka Posko Pengamanan di Laren. Menurut Kepala Polres Lamongan Ajun Komisaris Besar Feby Hutagalung, tujuannya untuk mengurangi dampak dan resiko banjir.
Di Gresik tanggul jebol di Desa Mojopurowetan, Kecamatan Bungah. Banjir mulai menerjang wilayah Dukun dan Desa Sidomukti, Bungah. Tanggul yang jebol ditangani darurat oleh warga, relawan kebencanaan dan BPBD Gresik.
Kepala BPBD Gresik Tarso Sugito menyebutkan selain luapan Bengawan Solo Gresik juga diterjamg luapan Kali Lamong. Banjir Kali Lamong menerjang Desa Morowudi dan Dungus, Kecamatan Cerme. Genangan banjir menghambat arus lalulintas dari Morowudi ke arah Benjeng dan Balongpanggang.