Aparatur Sipil Negara Jabar Diminta Pakai Bandara Kertajati
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka masih sepi penumpang dan maskapai. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jabar meminta semua aparatur sipil negara di lingkungan pemerintahan sejumlah kabupaten/kota di Jabar untuk memanfaatkan fungsi bandara seluas 1.800 hektar itu.
”Saya perintahkan ASN (aparatur sipil negara) di Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota di sekitar bandara untuk menggunakan Bandara Kertajati. Para ASN juga bisa mengajak keluarga dan kerabatnya,” ujar Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa dalam sosialisasi layanan penerbangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di lantai 1 BIJB Kertajati, Majalengka, Jumat (8/3/2019).
Turut serta dalam kegiatan itu Wakil Bupati Majalengka Tarsono, Direktur PT BIJB Muhammad Singgih, serta perwakilan pemerintah daerah sekitar bandara. Daerah itu adalah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, Karawang, Purwakarta, dan Sumedang. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jabar serta Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Jabar juga ikut hadir.
Menurut Iwa, pihaknya meminta sekitar 57.000 ASN di Jabar untuk memanfaatkan BIJB Kertajati. ”Pengoperasian BIJB Kertajati belum maksimal. Kami memulai dari diri sendiri untuk meramaikan bandara. Caranya, meminta ASN menggunakan bandara jika ke luar kota, baik urusan dinas maupun pribadi. Kami sudah membuat surat edaran terkait ini,” ujarnya.
Selama ini, lanjutnya, dengan jumlah penduduk terbanyak, lebih dari 48 juta jiwa, Jabar masih bertumpu pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Sementara BIJB Kertajati yang berjarak 68 kilometer dari ibu kota Jabar belum maksimal dimanfaatkan.
Ia juga mengingatkan, BIJB Kertajati merupakan milik masyarakat Jabar. Selain dikelola oleh badan usaha milik daerah Jabar, PT BIJB, warga Jabar juga memiliki saham di BIJB Kertajati. ”Sebanyak 2,26 persen atau Rp 25 miliar saham di BIJB punya warga Jabar yang dikelola melalui koperasi. Jadi, mari manfaatkan bandara ini,” ujarnya.
Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei tahun lalu, BIJB Kertajati telah melayani 11 rute penerbangan. Rute itu antara lain menuju Medan, Surabaya, Bandar Lampung, Semarang, Yogyakarta, Palembang, Balikpapan, dan Madinah. Namun, hari ini, hanya penerbangan dengan tujuan ke Medan dan Surabaya yang beroperasi.
Iwa mengatakan, imbauan agar ASN memanfaatkan BIJB Kertajati hanyalah salah satu cara mendorong bandara tersebut beroperasi optimal. ”Kami juga terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN agar mempercepat penyelesaian Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) agar mobilitas ke Kertajati semakin lancar,” ujarnya.
Direktur PT BIJB M Singgih mengatakan, fasilitas pendukung di BIJB Kertajati sudah tersedia. Untuk transportasi, selain bus Damri, ada pula empat perusahaan travel yang telah beroperasi. Moda itu menghubungkan Kertajati dengan Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Kuningan, dan Indramayu.
”Kami juga menyiapkan lahan 10 hektar di sekitar bandara untuk area komersial. Menurut rencana, tiga hotel akan dibangun di sana,” ujarnya.
Menurut dia, BIJB Kertajati sangat prospektif untuk bisnis sebab memiliki lahan lebih dari 3.000 hektar untuk kawasan industri. Potensi pasar penumpang juga tercatat sekitar 15 juta orang di daerah sekitar bandara.
Wakil Bupati Majalengka Tarsono menyatakan kesiapannya untuk meramaikan BIJB Kertajati. ”Ini bandara kebanggaan masyarakat Majalengka. Selain akan menggunakan bandara ini, kami juga tengah membenahi sarana pendukung, seperti infrastruktur jalan,” ujarnya.