Film ”Crazy Rich Asians” meraih sukses besar dengan meraup pendapatan hingga 238,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,38 triliun. Namun, para pekerja desain film buatan tahun 2018 itu harus bekerja keras dengan stres yang tinggi.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS — Film Crazy Rich Asians meraih sukses besar dengan meraup pendapatan hingga 238,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,38 triliun. Namun, para pekerja desain film buatan tahun 2018 itu harus bekerja keras dengan stres yang tinggi.
Production Designer Crazy Rich Asians Nelson Coates berbagi pengalamannya saat terlibat membuat film itu kepada para tamu Fortune Wallpaper* Brainstorm Design di Singapura, Kamis (7/3/2019). Para pekerja desain, misalnya, harus lintang pukang saat membuat latar salah satu adegan film itu.
Saat pengambilan gambar di Kuala Lumpur, Malaysia, hujan turun terus-menerus selama enam hari. Sekitar 30 pekerja mengecat latar tersebut, tetapi hujan mengganggu aktivitas mereka. ”Saya orang asing jadi tak mengerti cuaca di lokasi shooting. Latar terus dicat, tetapi pekerjaan itu tak juga selesai,” katanya.
Para pekerja itu pun panik. Suatu saat, para pekerja sudah kelelahan ketika pengecatan belum beres hingga malam hari. ”Mungkin saya harus lebih rileks. Saya dekati pekerja-pekerja itu dan memijit bahunya. Mereka bilang, bosnya saja tak pernah melakukan itu,” ucapnya sambil tertawa.
Para pekerja yang letih itu bekerja lagi dengan semangat sehingga pengecatan bisa diselesaikan. Latar-latar lain, seperti air terjun, flora, dan fauna, juga tidak riil. ”Kami harus membuat sejumlah latar tersebut dengan komputer,” ujarnya.
Saya tidak tahu pasti penyebab Singapore Airlines tidak mau dilibatkan. Mungkin mereka pikir, kami hanya ingin melakukan aktivitas yang menyenangkan
Nelson mengatakan, kendala lain, yaitu permintaan untuk pengambilan gambar di pesawat Singapore Airlines, ditolak maskapai ternama itu. ”Saya tidak tahu pasti penyebab Singapore Airlines tidak mau dilibatkan. Mungkin mereka pikir, kami hanya ingin melakukan aktivitas yang menyenangkan,” katanya.
Para kru harus membuat kabin pesawat tiruan. Kain, tekstur barang, tanaman, hingga pergerakan kamera juga sangat diperhatikan agar barang-barang itu terlihat memukau. ”Kami nyaris tak henti menambahkan detail pada barang-barang yang digunakan untuk membuat Crazy Rizh Asians,” kataya.
Nelson mengatakan, pihaknya harus membuat desain yang luar biasa untuk menggambarkan kehidupan orang-orang superkaya. ”Semua ide kita padukan. Setelah sukses, sepertinya semua pihak ingin dilibatkan dalam sekuel Crazy Rich Asians,” ucapnya seraya tersenyum.