Bantuan Warga Surabaya Disalurkan ke Madiun dan Ponorogo
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS -Begitu banjir melanda Madiun, Ponorogo sejak Rabu (6/3/2019), , Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya langsung bergerak cepat untuk mengirim bantuan ke sana. Bantuan tahap pertama langsung dikirim pada Kamis, (7/3/2019) menggunakan dua kendaraan truk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan musibah banjir yang melanda Kabupaten Madiun dan Ponorogo, mendapat perhatian serius dari Pemkot Surabaya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung memberikan instruksi kepada jajarannya untuk segera mengumpulkan bantuan dan mengirim ke lokasi bencana. “Hari ini pemkot akan mengirim bantuan sekitar dua truk. Satu truk ke Madiun, dan satu truk ke Ponorogo,” kata Eddy saat ditemui di Balai Kota.
Bantuan yang dikirim tahap pertama itu, rinciannya yakni, sebanyak 1.250 sarung, biskuit 500 dus, beras 800 kilogram, susu 800 dus, bubur 250 dus, mie instan 200 dus, pembalut 50 dus, baju anak 200 pasang serta bantuan berupa obat-obatan. Rencananya bantuan tersebut akan didistribusikan malam ini menggunakan kendaraan truk.
Eddy menjelaskan selain mengirim bantuan berupa barang, Pemkot Surabaya juga mengirim bantuan berupa tenaga dokter dan perawat. Nantinya, petugas kesehatan itu akan membantu kebutuhan tenaga medis di sana. “Di Ponorogo dikirim satu dokter dan perawat dan di Madiun juga satu dokter dan perawat,” ujarnya.
Sebelum mengirim bantuan ke lokasi bencana, Eddy mengaku, pihaknya telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, untuk titik lokasi distribusi penyaluran bantuan tersebut. “Kita sudah komunikasi dengan BPBD di Ponorogo dan Madiun memang saat ini debit air terus bertambah,” katanya.
Tadi malam di pusat Kota Trenggalek juga sempat terjadi banjir genangan. Tapi saat ini menurut informasi sudah surut
Menurutnya, genangan air yang melanda Kabupaten Madiun, mulai dari Kecamatan Saradan sisi timur ke arah barat, sampai ke Kecamatan Sawahan. Sementara yang di Kabupaten Ponorogo, debit air mulai dari sungai yang perbatasan dengan Trenggalek, menuju arah utara sampai ke kota. “Tadi malam di pusat Kota Trenggalek juga sempat terjadi banjir genangan. Tapi saat ini menurut informasi sudah surut,” terangnya.
Ia menyampaikan di Kabupaten Ponorogo jumlah pengungsi hampir mencapai sekitar 500 orang. Untuk sementara, mereka di tempatkan di Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Ponorogo. Namun, di beberapa wilayah kecamatan juga ada, tapi belum teridentifikasi jumlah pengungsi tersebut.
Sementara untuk di Kabupaten Madiun, jumlah pengungsi sekitar 750 jiwa, mereka dikonsentrasikan di Kecamatan Balerejo. Pengungsi termasuk di Pilang Kenceng dan Saradan ada sekitar 150 sampai 250 jiwa. Posko bantuan di Madiun ada di Balerejo, sementara di Ponorogo ada di sekitar pusat kota.
Eddy menambahkan selain Pemkot Surabaya memberikan bantuan kepada korban bencana banjir, pihaknya juga membuka posko bantuan. Posko tersebut, berlokasi di halaman Taman Surya Balai Kota. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ingin mendonasikan bantuan, bisa melalui posko tersebut.
Posko bantuan dibuka sejak hari ini sampai dua minggu ke depan, posko itu terbuka untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin memberikan bantuan. Menurut dia, jenis kebutuhan bantuan tidak dapat diprediksi, karena itu pihaknya menyarankan kepada masyarakat untuk mendonasikan berupa uang terlebih dahulu. Terlebih, saat ini beberapa penyakit mulai bermunculan seperti penyakit kulit, dan diare.
Tahap awal bantuan dari Pemkot Surabaya diutamakan terkait kebutuhan dasar seperti pakaian, sarung, selimut, makanan seperti roti kering serta obat-obat-obatan.