Rumah Tidak Layak di Kampung Dadap Tangerang Diperbaiki
Oleh
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS - Impian warga kurang mampu di Kampung Dadap, Desa Gunung Sari Tangerang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, untuk memiliki rumah layak huni akhirnya terwujud. Sebanyak 35 rumah non-permanen dibangun ulang menjadi rumah baru.
Melalui program bertajuk “Kampung Zurich Bersahaja”, perusahaan asuransi Zurich Indonesia bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat Habitat for Humanity Indonesia untuk membangun rumah warga kurang mampu di kampung ini. Pada peletakan batu pertama yang berlangsung Rabu (6/3/2019), Direktur Zurich Insurance Indonesia Wirahadi Suryana menyatakan, selama dua tahun ke depan, sebanyak 35 rumah dan 40 toilet akan dibangun di Kampung Dadap.
Adapun rumah yang dibangun memiliki luas 25 meter persegi, memiliki dua kamar, berlantai keramik dan dilengkapi kamar mandi. Ini merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam memperkuat masyarakat agar memiliki hunian yang layak.
“Kami tidak sekadar memberikan dana, tetapi relawan yang berasal dari karyawan akan ikut berkontribusi dalam pengerjaan rumah, baik secara fisik maupun secara urunan,” katanya, tanpa menyebutkan berapa rupiah yang digelontorkan untuk program ini.
Dalam pelaksanaannya, Zurich Indonesia menggandeng Habitat for Humanity Indonesia yang sudah berkegiatan di Kecamatan Mauk sejak 2012. Direktur Habitat for Humanity Indonesia Susanto mengatakan, kehidupan manusia dimulai dari rumah tangga. Hunian yang layak memberi rasa aman, anak-anak bisa belajar sehingga bisa tumbuh dengan baik.
Dia melanjutkan, program ini tidak sekadar membangun rumah warga. Setelah rumah selesai dibangun, warga akan difasilitasi untuk belajar tentang sanitasi yang baik. Selain itu, pendidikan wirausaha juga akan diberikan. Mereka sedang berunding untuk menentukan jenis usaha yang cocok untuk warga Kampung Dadap.
Berdasarkan pantauan, kawasan Kampung Dadap berada di areal persawahan. Antara rumah penduduk dipisah oleh jalan selebar satu meter. Jika hujan lebat, kata warga, kampung ini tergenang banjir. Pada Rabu siang itu, air tergenang di sela rumah warga karena hujan yang baru reda.
Kepala Desa Gunung Sari Paruji Mubarak mengatakan, Kampung Dadap dihuni 900 keluarga dan mayoritas bekerja sebagai buruh tani. Dari 225 rumah warga, sekitar 40 persen dalam kondisi kurang layak. Rumah-rumah itu terbuat dari bilik, beratap genteng. Saat hujan turun, rumah itu tiris.
Mubarak menuturkan, belum semua rumah warga yang kurang layak bisa diperbaiki. Oleh sebab itu, ia mengajak warga menjaga perilaku dengan mengamankan barang-barang material rumah baru. Jangan sampai ada material yang hilang. Dengan begitu, para donatur tetap bertahan untuk melanjutkan program selanjutnya.
Ratna Sumirah (21) atau Encum, warga yang rumahnya dijadikan peletakan batu pertama, berterima kasih kepada para donatur. Dia pun berharap program ini bisa menyasar seluruh rumah tidak layak di Kampung Dadap. “Sebab masih banyak saudara kami yang rumahnya tidak layak huni,” kata Encum.
Sebelumnya, rumah Encum terbuat dari bilik dan beratap genteng. Hanya ada satu kamar di rumah itu. Kamar itu digunakan Encum dan suaminya. Sementara ibu Encum tidur di ruang tamu yang sekaligus menjadi dapur.