JAKARTA, KOMPAS –Calon penumpang yang mendaftar untuk mengikuti uji coba operasi penuh kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Ratangga di hari pertama, Selasa (5/3/2016) hingga pukul 18.00, mencapai 92.000 orang. Pendaftaran untuk perjalanan tanggal 12 Maret - 24 Maret 2019 masih dibuka hingga 23 Maret.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, mengatakan, pendaftaran uji coba MRT dibuka sejak pukul 10.00 pagi. Pada pukul 21.00, kuota untuk tanggal 12, 13, 16, dan 17 Maret 2019 sudah habis terjual.
“Animo masyarakat cukup tinggi. Rata-rata orang mendaftar di pukul 08.00 dan 16.00 dengan tujuan dan asal keberangkatan dari Lebak Bulus dan Bundaran Hotel Indonesia. Artinya, mereka ingin mencoba saat berangkat dan pulang kerja,” kata Kamaluddin ketika dihubungi.
PT MRT bekerja sama dengan Bukalapak untuk pendaftaran daring di www.ayocobamrtj.com. Pendaftaran dilakukan menggunakan akun surat elektronik (surel). Setiap surel hanya bisa mendaftarkan dua orang. Setiap surel hanya dapat mendaftar maksimal satu kali per hari.
Kuota pendaftar uji coba setiap harinya berbeda. Pada 12 Maret disediakan kuota untuk 4.000 orang, 13 Maret untuk 8.000 orang, 14 Maret untuk 12.000 orang, dan 15 Maret untuk 16.000 orang. Pada 17 Maret sampai 23 Maret 2019 disediakan kuota lebih banyak, yakni untuk 28.000 orang setiap harinya.
Kereta dioperasikan selama enam jam sejak pukul 08.00 hingga pukul 16.00. “Sebanyak 8 kereta dioperasikan dalam masa uji coba dengan jam kedatangan setiap 10 menit,” kata Kamaluddin.
Bawah tanah
Salah satu pendaftar uji coba kereta MRT, Bimo Nugroho (30), tertarik mencoba MRT karena penasaran dengan kereta api pertama yang berjalan di bawah tanah di Indonesia. Ia juga ingin merasakan perjalanan tanpa hambatan dari jantung kota Jakarta ke wilayah di selatan Jakarta.
“Saya mendaftar untuk Senin (18/3/2019) dengan rute Stasiun Bundaran Hotel Indonesia ke Lebak Bulus. Saya ingin mencoba transportasi tanpa hambatan dari pusat kota ke selatan Jakarta yang kita ketahui sangat padat volume kendaraan,” kata Bimo.
Dia berharap, MRT bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk beralih ke transportasi publik. Ia juga berharap penentuan tarif MRT bisa dijangkau oleh semua kalangan.
Kamaluddin mengatakan, saat ini PT MRT masih membahas tentang penentuan tariff untuk setiap rute MRT. Tarif untuk setiap perjalanan diumumkan ke publik saat peresmian operasi komersial MRT, Minggu (24/3)