PROBOLINGGO, KOMPAS —Akses masuk ke tempat wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan ditutup menjelang perayaan Nyepi. Penutupan dimulai pada Kamis (7/3/2019) pukul 05.00 WIB hingga Jumat (8/3). Penutupan dilakukan untuk menghormati ibadah umat Hindu yang dimulai pada pukul 05.00 WIB.
Penutupan dilakukan berdasarkan hasil rapat forum pimpinan daerah (forpimda) Kecamatan Sukapura pada Senin (4/3) malam, di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura. Saat itu diputuskan bahwa penutupan dilakukan dalam dua area (ring).
Ring dua dimulai dari Balai Desa Wonokerto. Semua kendaraan atau tamu (selain warga Wonokerto) berhenti di titik ini. Kantor Desa Wonokerto menjadi posko bersama Nyepi 1941 Saka.
”Ini justru merupakan usulan dari masyarakat dan kepala desa setempat di Wonokerso, yang sebagian besar penduduknya Muslim. Warga Muslim nanti juga akan membantu pengamanan agar jalannya Nyepi bagi warga Tengger berlangsung dengan baik. Ini bentuk toleransi antarmasyarakat di Kecamatan Sukapura,” kata Camat Sukapura Yulius Kristian, Selasa (5/3).
Adapun ring pertama, menurut Yulius, berada di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura. Di sini, gerbang Desa Ngadas akan ditutup total pada saat perayaan Nyepi.
”Kami berharap masyarakat maklum dan menghormati ibadah perayaan Nyepi tersebut. Selanjutnya, Bromo akan kembali dibuka saat waktunya tiba,” kata Yulius.
Adapun untuk mengamankan jalannya Nyepi, Yulius mengatakan akan mengerahkan 100 jagabaya (linmas) dari enam desa di Kecamatan Sukapura. Mereka akan didukung Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Sukapura, Polsek Sukapura, dan koramil.
Dendy Prayoga, pengelola travel wisata ke Bromo dari Sukawisata.com, mengaku tidak masalah dengan penutupan wisata Bromo untuk Nyepi. ”Jelas kami akan menghormatinya sebab itu adalah hari besar umat Hindu. Masalah rombongan yang pesan untuk ke Bromo tidak bisa masuk,” katanya.
Untuk memastikan pengunjung ke Bromo, Dendy berusaha memberikan pengertian dan melakukan penjadwalan ulang. ”Saya bersyukur rombongan yang pesan sangat pengertian dan toleran untuk tidak ke Bromo pada Kamis mendatang. Jika akhirnya ada rombongan memutuskan membatalkan gara-gara itu, ya, itu saya anggap sebagai rezeki,” katanya.