JAKARTA, KOMPAS — Hujan yang mengguyur Jakarta pada Selasa (5/3/2019) pagi menyebabkan sejumlah kawasan di Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dilanda banjir. Situasi ini menyebabkan akses pengguna jalan terhambat di sejumlah titik.
Genangan air pukul 09.00 WIB terpantau di Jalan Panjang, berdekatan dengan gerbang kompleks perumahan Green Garden, Kelurahan Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Arus lalu lintas di sekitar kawasan tersebut menjadi terhambat. Bahkan, lampu lalu lintas pun tidak berfungsi.
Tinggi air sekitar 30 sentimeter menyebabkan lalu lintas dari Jalan Panjang menuju ke arah Permata Hijau tertahan sekitar 300 meter. Laju kendaraan melambat dan berusaha lebih menepi untuk menghindari adanya genangan air.
Rohmat (32), pegawai restoran di dekat lokasi banjir, mengatakan, air telah menggenangi kawasan pintu gerbang kompleks Green Garden sejak pukul 02.00. Hal itu berdampak pada ruko di sekitar kawasan, kemudian genangan merambat ke jalan raya.
”Genangan air sejak dini hari tadi merembes ke dalam ruko. Saya dari tadi pagi belum bisa pulang,” kata Rohmat.
Di dalam kawasan kompleks perumahan Green Garden, genangan air juga tampak setinggi 20 sentimeter. Rian (49), warga setempat, mengatakan, kawasan kompleks terkena banjir karena datarannya lebih rendah dibandingkan dengan dataran di sekitar Jalan Panjang.
Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Kedoya Utara Mustamin mengatakan, situasi banjir atas dampak hujan semalam berpengaruh pada kawasan kompleks perumahan Green Garden dan kompleks perumahan Green Ville di Kelurahan Duri Kepa.
Ia menjelaskan, genangan disebabkan oleh arus air dari Kali Pesanggrahan yang merupakan kiriman dari wilayah Bogor menuju ke Kali Mookervart dan Kali Sekretaris di Jakarta Barat. Secara tata letak, Kelurahan Kedoya diapit tiga kali tersebut.
”Adanya arus air kiriman dari Kali Pesanggrahan menyebabkan luapan di Kali Mookervart dan Kali Sekretaris. Air yang ada di kali tersebut meluap sehingga terjadi banjir,” ucap Mustamin.
Ia menambahkan, saat ini sedang dilakukan upaya penarikan genangan melalui mesin pompa dari pintu air di Kedoya Utara dan Duri Kepa. Namun, prosesnya memakan waktu hingga beberapa jam mendatang.
Untuk sementara, Mustamin mengerahkan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dari Kelurahan Kedoya Utara untuk membantu penataan lalu lintas. Satuan Polisi Pamong Praja dan petugas Dinas Perhubungan juga sedang diturunkan untuk mengatur lalu lintas.
”Air diperkirakan surut pada siang atau sore nanti. Kami bantu mengatur lalu lintas sambil menunggu pompa di dua pintu air bekerja,” kata Mustamin.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi potensi kenaikan curah hujan di wilayah Jabodetabek dalam kurun sepekan mendatang. Hal itu disebabkan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang membawa massa udara basah dari barat di sekitar Samudra Hindia ke timur sehingga turut membawa potensi curah hujan di daerah yang dilaluinya. (ADITYA DIVERANTA)