Pertahankan Ponsel, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Jalan Daan Mogot
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seorang pria berinisial I (22) asal Sragen, Jawa Tengah, tewas ditusuk senjata tajam, Senin (4/3/2019) dini hari, di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Pria itu tewas saat berusaha mempertahankan telepon selulernya dari beberapa orang yang menodongnya dengan senjata tajam.
Kepala Kepolisian Sektor Kebon Jeruk Ajun Komisaris Erick Sitepu saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, korban tewas di tempat kejadian perkara (TKP) karena menderita luka serius akibat tusukan senjata tajam di bagian dada dan leher. Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, untuk diotopsi.
”Kronologinya, saat itu korban sedang berjalan bersama temannya setelah pulang dari acara musik. Mereka kemudian diikuti pelaku yang berjumlah lebih dari satu orang. Pelaku meminta sejumlah barang, tetapi karena korban menolak dan melawan, pelaku menusuk korban hingga tewas,” katanya.
Erick menambahkan, untuk mengetahui motif dari penikaman itu, pihaknya dibantu petugas Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat masih memeriksa sejumlah saksi yang melihat langsung peristiwa tersebut. Identitas dan barang bukti yang ditemukan di TKP juga masih diselidiki.
”Terkait ciri dan identitas para pelaku sedang kami dalami,” katanya.
Jamalaudin (29), warga yang berada tak jauh dari lokasi, mengatakan, penusukan terjadi sekitar pukul 01.40 dini hari. Korban yang saat itu berjalan kaki bersama temannya dihampiri sekelompok pria dan meminta telepon seluler korban. Namun, karena permintaan itu ditolak, para pelaku menusuk korban menggunakan senjata tajam hingga tewas.
”Dia tadi dengan temannya sempat coba untuk melawan. Namun, karena korban kena tusuk, kawannya langsung kabur,” katanya.
Pantauan di lokasi pada pukul 03.30, tempat korban tewas terdapat darah yang masih basah. Lokasi penikaman berada tepat di Jalan Layang Pesing, Jalan Daan Mogot, arah ke Tangerang atau berjarak sekitar 100 meter dari tempat hiburan New Monggo Mas.
Situasi di sekitar TKP itu sepi dan gelap karena berjarak lebih dari 100 meter dari permukiman warga. Informasi yang dihimpun dari warga, tempat itu rawan kejahatan, terutama pembegalan atau penjambretan. (STEFANUS ATO)