JAKARTA, KOMPAS — Kegagalan perusahaan rintisan bidang teknologi pada tahap awal operasional disebabkan persiapan tata kelola tim dan keuangan yang buruk. Dua kegagalan ini membuat perusahaan sulit naik ke tahap bisnis selanjutnya.
Meski demikian, CEO Kumpul—platform penghubung komunitas wirausaha dan pengelola ruang kerja bersama—Faye Alund, Jumat (1/3/2019), di Jakarta, mengatakan, semakin banyak anak muda terjun ke ekosistem perusahaan rintisan bidang teknologi. Anak muda yang masih bersekolah atau telah bekerja di perusahaan pun sekarang mau mencoba mendirikan perusahaan rintisan.
”Di Asia Tenggara telah ada sembilan perusahaan rintisan bidang teknologi bervaluasi 1 miliar dollar AS atau unicorn dan empat di antaranya berasal dari Indonesia. Ini menjadi contoh menarik bagi generasi muda. Beberapa orang yang serius terjun ke usaha rintisan mau belajar persiapan tata kelola dan keuangan,” ujarnya.
Berangkat dari situasi tersebut, Indonesia Start Up Weekend kembali digelar. Kumpul menjadi pihak penyelenggara utama bersama dengan Techstar, pemegang lisensi acara Start Up Weekend.
Faye menjelaskan, Indonesia Start Up Weekend telah digelar sejak lima tahun lalu. Acara biasa digelar dari hari Jumat hingga Minggu sore. Acara diisi materi pelatihan dan praktik mengembangkan perusahaan rintisan bidang teknologi, seperti pemetaan calon konsumen, pengumpulan data, serta prototipe aplikasi. Materi berasal dari Google for Start Ups.
Ini menjadi tantangan tersendiri, selain perusahaan rintisan harus berhadapan dengan isu tata kelola dan keuangan organisasi.
Ada sejumlah perusahaan rintisan bidang teknologi Indonesia lahir dari acara itu. Sebagai contoh, TaniHub, platform digital penghubung hasil panen petani dengan UMKM, lahir pada Indonesia Start Up Weekend tahun 2015. Kemudian, Gringgo, aplikasi yang memberikan informasi dan panduan mengelola sampah rumah tangga, lahir saat Start Up Weekend tahun 2014 di Ubud, Bali.
”Melalui Start Up Weekend, siapa pun bisa belajar mengembangkan perusahaan rintisan bidang teknologi. Cari tahu seluk-beluk usaha rintisan. Kalaupun mereka akhirnya tidak tertarik atau cocok, kami tidak memaksakan,” kata Faye.
Indonesia Start Up Weekend 2019 akan diselenggarakan di enam kota besar mulai April 2019. Untuk Jakarta, misalnya, Indonesia Start Up Weekend 2019 diselenggarakan pada 5-7 April 2019. Target peserta per kota mencapai 100 orang.
Asia Pacific Regional Manager Start Up Program di Techstars, Lalitha Wemel, mengemukakan, korporasi dan komunitas lokal diperbolehkan berpartisipasi mendukung penyelenggaraan Indonesia Start Up Weekend.
”Masih ada beberapa perusahaan rintisan bidang teknologi mengopi ide dari perusahaan teknologi di Sillicon Valley. Padahal, di negara asalnya ada begitu banyak permasalahan masyarakat yang bisa diselesaikan dengan teknologi digital. Ini menjadi tantangan tersendiri, selain perusahaan rintisan harus berhadapan dengan isu tata kelola dan keuangan organisasi,” katanya. (MED)