Susi Pudjiastuti: Generasi Milenial Harus Pahami Politik
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak generasi milenial untuk meningkatkan pemahaman dalam berpolitik. Pemikiran yang kritis dalam memahami politik dibutuhkan untuk menentukan arah perjalanan bangsa.
Hal itu dikatakan Susi saat menjadi pemateri dalam diskusi bertajuk ”Gen Milenial Bicara Pancasila”, yang diadakan PDI-P, di Jakarta, Sabtu (2/3/2019).
Menurut dia, kerap kali isu politik kurang mendapat perhatian kaum muda. Susi menilai, mereka cenderung malas untuk mendalami isu tersebut. Hal itu merupakan bentuk dari kurangnya pengetahuan yang dimiliki kaum muda.
”Dalam dunia politik maupun dunia sekarang, membaca adalah salah satu cara untuk meningkatkan diri dalam hal knowledge. More knowledgeable you are, you will be much better dalam berbicara dan memengaruhi orang lain,” ujar Susi.
Untuk memahami dunia politik, Susi menyarankan kaum muda banyak membaca. Dengan semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, diharapkan hal itu dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan memengaruhi orang lain.
Untuk menduduki jabatan legislatif dan eksekutif di Indonesia, seseorang harus melewati jalur pemilihan umum dan diusung oleh partai politik. Dalam partai politik, kemampuan berbicara dan memengaruhi orang lain sangat diperlukan seseorang agar dapat dicalonkan untuk menduduki jabatan legislatif dan eksekutif.
Partai berkompetisi
Menurut Susi, saat ini partai politik sedang berkompetisi untuk memiliki kader unggulan. Ia mendorong kaum muda menunjukkan kualitasnya untuk terlibat dalam organisasi politik.
Susi juga menyarankan organisasi politik semakin banyak merekrut dan mendidik kaum muda yang kritis. Dengan demikian, akan diperoleh calon pemimpin negara yang berkualitas.
”Semakin besar pengikut organisasi politik, semakin kuat organisasi politik itu. Organisasi politik yang kuat akan semakin bisa memengaruhi dan membuat perubahan-perubahan dalam tatanan negara,” lanjut Susi.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Eriko Sotarduga menilai, kurangnya keterlibatan kaum muda dalam berpolitik karena mereka cenderung pasif untuk mengenal partai-partai. Upaya untuk menjaring partisipasi kaum muda terus dilakukan partainya secara aktif. Misalnya, dengan mengadakan kegiatan diskusi yang menghadirkan tokoh politik dan kaum muda di kantor pusat partainya.
”Generasi milenial ini menjadi bagian dari proses regenerasi partai dan harapan bangsa ke depan untuk menjadi tokoh-tokoh pemimpin,” kata Eriko. (MELATI MEWANGI)