Industri pengolahan diminta meningkatkan penyerapan garam rakyat hingga 1 juta ton tahun ini. Di sisi lain, mekanisme impor garam perlu diperjelas agar tidak memukul serapan garam rakyat tersebut.
Pada 2018, realisasi impor garam industri 2,718 juta ton, dari kuota impor yang sebanyak 3,7 juta ton. Tahun ini, kuota impor garam 2,724 juta ton.
Sementara, industri pengolahan menyerap 795.536 ton sampai dengan 31 Desember 2018. Jumlah serapan ini sekitar 70,58 persen dari target 1,128 juta ton yang mesti dicapai sampai dengan Juli 2019.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (1/3/2019), mendesak penyusunan klasifikasi garam impor. Klasifikasi ini untuk memastikan kriteria garam industri yang boleh diimpor industri pengolahan serta kebutuhan garam industri yang bisa dipenuhi garam rakyat.
Berdasarkan penggolongan 10 jenis industri yang memakai garam industri, Brahmantya menilai industri chlor alkali plant (CAP), kosmetik, dan farmasi yang sepenuhnya membutuhkan impor garam dengan kadar NaCl di atas 97 persen. Sementara, sebagian kebutuhan garam industri pakan ternak, pengasinan ikan, sabun dan deterjen, serta aneka pangan dapat dipenuhi garam rakyat. Dengan demikian, impor garam untuk industri bisa ditekan.
“Data klasifikasi kebutuhan garam industri yang diimpor harus ada dan dirinci sehingga bisa dipastikan kebutuhan garam rakyat yang bisa diserap industri,” ujarnya.
Saat ini KKP telah menerapkan program pemberdayaan usaha garam rakyat atau Pugar seluas 22.000 hektar di 22 kabupaten. KKP juga menginisiasi 1.400 hektar lahan integrasi untuk meningkatkan kualitas garam rakyat.
Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi garam nasional 2.327.078 ton.
Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko menyampaikan, pada tahun ini, PT Garam menargetkan produksi garam mencapai 450.000 ton. Dari jumlah itu, sekitar 75 persen di antaranya berupa garam industri yang akan diolah sendiri PT Garam. Tahun lalu, PT Garam sudah menghasilkan garam industri sekitar 40 persen dari total produksi 367.260 ton. (LKT/CAS)