Jalan Tol dan Kenaikan Tarif Bikin Jumlah Penumpang Pesawat Anjlok
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penumpang angkutan udara domestik menurun drastis pada Januari 2019 akibat kenaikan tarif. Hal ini juga mengindikasikan adanya peralihan pengguna antarmoda transportasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang penerbangan domestik pada Januari 2019 sekitar 6,66 juta orang atau turun 12,55 persen dibandingkan dengan Januari 2018 yang sebanyak 7,61 juta orang. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan Januari 2017 yang sebanyak 7,27 juta orang.
Di sisi lain, tarif angkutan udara memiliki andil dominan terhadap inflasi kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada Januari 2019. Kontribusinya 0,02 persen.
”Penurunan jumlah penumpang angkutan udara disebabkan mahalnya tarif,” ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Yunita Rusanti dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Tarif angkutan udara memiliki andil dominan terhadap inflasi kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada Januari 2019.
Selain itu, Yunita memperkirakan, penurunan jumlah penumpang penerbangan domestik disebabkan adanya peralihan moda transportasi ke angkutan darat. Hal ini dipicu adanya Tol Trans-Jawa yang menghubungkan Jakarta-Surabaya.
Senada dengan Yunita, anggota Ombudsman RI yang bertanggung jawab atas bidang transportasi, infrastruktur, infokom, dan lingkungan hidup, Alvin Lie, mengatakan, masyarakat di Pulau Jawa memiliki alternatif moda transportasi karena adanya Tol Trans-Jawa. Berdasarkan pengecekannya di lapangan, ada 70 penerbangan di Bandar Udara (Bandara) Juanda, Surabaya, yang tidak beroperasi setiap harinya sejak Tol Trans-Jawa diresmikan.
BPS mencatat, jumlah penumpang domestik di Bandara Juanda pada Januari 2019 turun 18,77 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 560.300 orang. Sementara jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta turun 17,52 persen dibandingkan dengan tahun lalu menjadi 1,4 juta orang.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, peningkatan penumpang bus pada Januari 2019 berkisar 15-20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. ”Kenaikan ini disebabkan oleh dibukanya Tol Trans-Jawa,” ucapnya saat dihubungi secara terpisah, Jumat.
Peningkatan penumpang bus pada Januari 2019 berkisar 15-20 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
BPS juga mendata, penumpang angkutan kereta api meningkat 1,1 persen pada Januari 2019 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlahnya 35,12 juta orang.
Peningkatan turut terjadi pada penumpang kapal laut secara tahunan. Pada Januari 2019, jumlah penumpangnya naik 1,31 persen menjadi 1,73 juta orang.
Trayek baru
Melihat adanya antusiasme masyarakat pada Tol Trans-Jawa, Budi mengatakan, pihaknya berencana membuat trayek bus yang melintas sepanjang tol tersebut. Menurut survei, responden berminat turun di Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya.
Survei tersebut melibatkan 600 responden. ”Sebanyak 94 persen responden menyatakan berminat pada bus yang melintasi Tol Trans-Jawa,” ujarnya.
Budi menargetkan trayek bus baru ini dapat diluncurkan pada Mei 2019. Saat ini, pihaknya tengah menganalisis langkah tersebut bersama pemangku kepentingan terkait, seperti operator bus, pengelola jalan tol, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.