YOGYAKARTA, KOMPAS — Hujan disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (1/3/2019) siang. Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah pohon roboh hingga merusak fasilitas umum, kendaraan pribadi, dan hunian warga.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY), lebih dari 20 pohon roboh di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman. Diameter pohon yang roboh itu dari 10 cm hingga 50 cm. Tidak ada korban luka ataupun jiwa akibat peristiwa itu.
”Terjadi angin kencang sewaktu hujan deras tadi. Tidak ada korban menurut laporan yang kami terima,” kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana, Jumat petang.
Pohon paling banyak tumbang di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Ada sedikitnya 15 pohon tumbang di daerah itu. Pohon-pohon itu menimpa rumah, jaringan listrik, hingga merusak akses jalan perkampungan. Setidaknya enam rumah rusak akibat tertimpa pohon.
Di Kebun Binatang Gembira Loka, Kota Yogyakarta, satu bus pariwisata tertimpa pohon saat sedang parkir. Tidak ada kerusakan serius. Kendaraan itu hanya lecet sehingga masih bisa digunakan kembali.
Satu tiang listrik juga hampir tumbang di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara S Hardjolukito, Jalan Lingkar Timur, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Tiang listrik itu hampir tumbang akibat pohon yang menimpa salah satu jalur kabel jaringan listrik itu. Hingga pukul 17.00 terlihat belasan teknisi masih berusaha mengganti tiang listrik itu.
Dihubungi secara terpisah, Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Yogyakarta Eric Rossi membenarkan adanya fasilitas listrik yang rusak akibat hujan deras disertai angin kencang itu. Ia mengusahakan agar listrik yang padam karena rusaknya fasilitas listrik itu bisa segera diperbaiki malam itu juga.
”Kami upayakan agar Jumat malam ini segera bisa diperbaiki. Tetapi, kami mengutamakan keselamatan para teknisi. Sebab, hujan juga masih terus terjadi. Itu yang agak menyulitkan,” kata Eric.
Markus Dwiyono (42), warga Sleman, yang melintas saat angin kencang disertai hujan deras itu terjadi, mengatakan, hujan dimulai sekitar pukul 14.00. Kemudian, angin yang cukup kencang melanda kawasan Jalan Lingkar Timur itu sehingga menumbangkan sejumlah pohon.
”Ya, sekitar 10 menit sebenarnya tidak lama. Tetapi, memang anginnya sangat kencang. Jadi, pohon-pohon banyak yang tumbang,” kata Markus.
Sementara itu, Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Yogyakarta Djoko Budiyono mengatakan, angin kencang yang menyertai hujan deras itu memiliki kecepatan lebih dari 20 knot. Penyebabnya adalah terbentuknya awan konvektif berjenis kumulonimbus.
”Hal ini juga didukung dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan selatan Pulau Jawa. Itu memberikan suplai uap air yang besar sehingga menghasilkan curah hujan mencapai 30-50 mm per hari. Kategorinya sedang hingga dengan lebat,” kata Djoko.
Djoko menambahkan, hujan deras masih terus berpotensi terjadi di wilayah DIY. Hujan bakal terjadi mulai siang atau sore, serta malam hari, sedangkan pagi hari cenderung cerah dan berawan. Kondisi itu disebabkan oleh adanya pertemuan angin di sekitar Pulau Jawa atau tekanan udara yang rendah di sebelah barat Sumatera.
Hujan deras masih berpotensi terjadi di wilayah DIY. Hujan bakal terjadi mulai siang atau sore, serta malam hari, sedangkan pagi hari cenderung cerah dan berawan.
”Belokan atau pertemuan angin itu yang berakibat pada proses kenaikan masa udara. Dampaknya adalah pembentukan awan hujan di sekitar wilayah DIY,” kata Djoko.