Pesan Ganda Sarri di Derbi London
LONDON, KAMIS — Maurizio Sarri, Pelatih Chelsea, mengirimkan pesan ganda pada derbi London melawan Tottenham Hotspurs, Kamis (28/2/2019), dini hari WIB. Pesan pertama ditujukan kepada pemainnya, sedangkan yang kedua kepada pemilik dan pendukung ”The Blues”.
Pesan pertama ditunjukkannya saat lebih memilih menurunkan kiper pelapis Willy Caballero daripada kiper utama Kepa Arrizabalaga. Sarri tegas menghukum Kepa yang membangkang karena menolak digantikan pada final Piala Liga Inggris, pekan lalu.
”Itu adalah sebuah pesan kepada tim kami. Bahwa kami adalah sebuah grup, bukan terpisah sebagai 25 pemain,” kata pelatih asal Italia tersebut kepada BT Sports.
Sarri ingin menampilkan kekuasaan penuhnya sebagai pelatih Chelsea. Dengan keputusan itu, dia berharap seluruh pemain tidak mengulang kesalahan Kepa. Meski begitu, dia meyakini kiper asal Spanyol itu masih pilihan utamanya. Penggantian tersebut hanya sebatas peringatan.
”Dia membuat kesalahan besar dan harus ada konsekuensinya. Saya telah berbicara kepadanya dan dia telah meminta maaf juga kepada seluruh klub. Saya ingin menghukum bukan ingin membunuhnya,” kata mantan pelatih Napoli tersebut.
Saya telah berbicara kepadanya dan dia telah meminta maaf juga kepada seluruh klub. Saya ingin menghukum bukan ingin membunuhnya
Ketegasannya berbuah manis. Caballero berhasil menjaga gawang Chelsea tetap perawan menghadapi serangan dari Harry Kane dan rekan-rekan. Dalam laga itu, The Blues menang 2-0 lewat gol aksi individu Pedro dan bunuh diri bek Spurs, Kieran Trippier.
Kemenangan itu membawa pesan kedua. Bahwa dirinya, bersama permainan khas sarriball, strategi 4-3-3 dengan umpan pendek dipadukan dengan serangan balik cepat, belum habis di Chelsea.
Sebelumnya, media-media Inggris mengabarkan pemilik Chelsea, Roman Abramovich, sudah bersiap menggantikan Sarri dengan pelatih lain. Penentuannya adalah derbi London pada dini hari tadi. Jika kalah, dia akan langsung dipecat.
Niat pemecatan itu berkaca dari penampilan buruk Chelsea belakangan ini. Adapun di lima laga terakhir, Chelsea kalah dari Manchester United, Bournemouth, dan dua kali oleh Manchester City, termasuk di final Piala Liga.
Di sisi lain, ini juga menjadi pembuktian Sarri kepada publik Stamford Bridge. Selain Abramovich, pendukung Chelsea juga sempat geram dengan rentetan kekalahan. Mereka sempat menyoraki pelatih berusia 60 tahun itu dengan, ”Persetan dengan sarriball” dan ”Kamu akan dipecat di pagi hari”.
”Di pekerjaan ini, kamu akan berada di bawah tekanan setiap minggu. Itu normal. Jika kami kalah dua kali atau tiga kali berturut, akan tertekan. Yang terpenting adalah bagaimana bisa membalikkan itu dengan kemenangan, untuk menenangkan keadaan,” kata Sarri.
Tiga poin itu membawa Chelsea terus menempel Arsenal dan MU di perebutan peringkat keempat. Saat ini Chelsea berada di peringkat ke-6 dengan 53 poin, tertinggal tiga poin dari Arsenal dan dua poin dari MU. Meski begitu, mereka masih memiliki satu laga sisa.
Eden Hazard, pemain bintang Chelsea, terus mendukung Pelatih Sarri meskipun tekanan tertuju kepada sang pelatih. ”Kami semua sekarang bersama degan pelatih. Saya tahu kondisi ini berat, tetapi kami bersatu. Jika bersama kami bisa menghasilkan sesuatu di akhir musim,” ucap pemain yang santer dihubungkan dengan Real Madrid tersebut.
Trofi lepas
Kesempatan Spurs meraih juara Liga Primer semakin memudar. Dua kekalahan beruntun, termasuk pekan lalu dari Burnley, membuat mereka tertinggal sembilan poin dari pemuncak klasemen, Liverpool. Adapun liga menyisakan 10 pertandingan.
Justru skuad ”Lili Putih” terancam tergeser oleh Arsenal (56 poin) dan Manchester United (55 poin) yang meraih tiga poin pada laga dini hari tadi. Arsenal hanya tertinggal empat poin dari Spurs. Jarak itu berpotensi semakin kecil karena keduanya akan saling berhadapan pada akhir pekan.
”Jika ingin menjadi penantang serius, kami seharusnya bisa memenangi semua pertandingan. Saya frustrasi karena pemain tidak memperlihatkan energi untuk menang, seperti saat kalah dari Burnley,” ucap Pelatih Spurs Mauricio Pochettino.
Pelatih asal Argentina itu akan mengevaluasi menyeluruh klubnya. Dia menilai peluang Spurs juara sudah tertutup bahkan sejak kalah pekan lalu. ”Mungkin kami butuh lima sampai sepuluh tahun lagi untuk juara,” pungkasnya.
Saya frustrasi karena pemain tidak memperlihatkan energi untuk menang, seperti saat kalah dari Burnley.
Pertarungan derbi London berjalan ketat sejak awal laga. The Blues kembali memainkan formasi 4-3-3 yang merupakan bagian dari gaya bermain Sarri, biasa disebut sarriball. Sementara itu, Spurs tampil dengan 4-2-3-1 bersama Harry Kane sebagai penyerang tunggal.
Chelsea nyaris unggul pada menit kelima lewat tendangan keras dari ujung tombak Argentina, Gonzalo Higuain. Namun, sepakan kaki kanannya masih membentur tiang kanan gawang Spurs. Pantulan bola langsung disapu oleh Trippier.
Dua menit jelang turun minum, giliran Spurs yang mengancam. Tendangan dari jarak 30 meter gelandang muda Harry Winks nyaris membobol gawang Caballero, tetapi masih tertahan mistar gawang.
Pedro menjadi pemecah kebuntuan tuan rumah dalam derbi London pada menit ke-57. Aksi solo Pedro dari sisi kanan berhasil mengecoh Trippier. Penyerang sayap asal Spanyol itu pun menendang dengan kaki kiri dari sudut sempit. Bola mengenai kaki Hugo Lloris sebelum masuk ke gawang Spurs.
Blunder dari Trippier lima menit jelang bubar memupuskan kesempatan Spurs mengatasi ketertinggalan. Trippier mencetak gol bunuh diri seusai mengumpan ke gawang pada saat Lloris sedang maju mengambil bola. (SKY SPORTS)