Membangun bisnis kini tampak semudah membalikkan telapak tangan dengan hadirnya internet. Melalui dunia maya tersebut, produk dapat dipromosikan menggunakan berbagai media sosial, situs web tersendiri, atau marketplace seperti Tokopedia. Namun, apakah membangun bisnis memang semudah ini?
Kemudahan membangun bisnis berarti juga membuka peluang terhadap saingan baru, yang lebih banyak dan tidak terdeteksi. Kemungkinan munculnya para plagiat pun sangat besar begitu satu produk meluncur di dunia maya. Di samping itu, bila tidak bergerak cepat dan dinamis, sebuah rintisan bisnis akan mudah tersingkir. Tidak perlu heran jika tidak sedikit toko daring atau usaha lewat media sosial yang tutup.
Untuk itu, pikirkan jenis produk yang akan ditawarkan melalui media sosial. Hindari produk yang “biasa saja” atau sudah terlalu umum di pasaran. Produk yang sudah umum akan susah melawan pesaing lama. Kecuali jika produk tersebut mempunyai nilai lebih, baik dari kualitas, ciri yang membedakan dengan produk lain, ataupun lebih fungsional.
Berikan identitas yang kuat pada suatu produk. Tidak harus sesuatu yang menonjol, tetapi produk mempunyai value yang berbeda dibandingkan dengan yang lainnya. Kesulitan para pebisnis pemula adalah menentukan karakteristik produk yang unik atau berbeda dibandingkan yang lainnya.
Akan lebih baik bila sebelumnya dilakukan riset kecil-kecilan untuk mencari tahu selera pasar. Anda bisa mencari data berupa infografis di internet. Namun, bila target pemasaran produk Anda di Indonesia, jumlah data yang tersedia mungkin akan lebih sedikit. Solusinya, Anda bisa melakukan riset sederhana di antara teman-teman dan lingkungan pergaulan.
Tentukan target pemasaran produk. Misalnya, jenis kelamin, rentang umur, lokasi, dan status ekonomi sosial. Target pemasaran produk memang bisa saja meleset. Namun, ini akan membantu Anda lebih fokus dalam menggarap dan melayani pelanggan dengan baik.
Carilah informasi tidak hanya tentang tren saat ini, tetapi juga prediksi tren untuk masa yang akan datang. Banyaklah membaca dan belajar dari para pebisnis yang telah berpengalaman. Hindari sikap tinggi hati karena ini dapat membentengi diri dan menjatuhkan bisnis.
Sebelum meluncur ke pasaran, ujilah suatu produk atau layanan. Awalilah dari lingkungan keluarga dan teman-teman. Bila respons mereka positif, segera lanjutkan. Bila muncul, tanggapi komplain dengan serius. Komplain ini akan menjadi modal utama dalam perbaikan rintisan bisnis.
Terakhir, jangan pernah berhenti berinovasi dan berkreasi. Anda tidak bisa memperkirakan pergerakan pesaing di dunia maya. Oleh karena itu, tetaplah fokus pada tujuan dan kembangkan bisnis Anda.