Satuan tugas pemadam kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau melakukan berbagai cara untuk memadamkan api. Strategi pemadaman dilakukan dengan penyiraman di darat, pembuatan sekat bakar, pembom air dari udara, hingga membuat hujan buatan. Usaha itu mulai menunjukkan hasil, titik panas menurun dan kabut asap mulai berkurang.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BENGKALIS, KOMPAS — Satuan tugas pemadam kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau melakukan berbagai cara untuk memadamkan api. Strategi pemadaman dilakukan dengan penyiraman di darat, pembuatan sekat bakar, pengebom air dari udara, dan menerapkan hujan buatan. Usaha itu mulai menunjukkan hasil, titik panas menurun dan kabut asap mulai berkurang.
Di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (26/2/2016) pukul 01.00, hujan dengan intensitas sedang turun selama 30 menit. Turunnya hujan memadamkan api di permukaan. Pantauan Kompas pada Selasa siang di lahan yang terbakar di Kelurahan Terkul, Rupat, titik panas tidak terlihat lagi. Padahal, pada Senin malam api masih berkobar di lahan tersebut.
Walaupun api sudah padam, petugas tetap menyiram asap yang keluar dari lahan gambut. Titik panas itu harus didinginkan agar tidak memicu percikan api lagi. Titik panas di Bengkalis kini tersisa enam titik. Jumlah itu jauh menurun dibandingkan pada Senin sebanyak 20 titik.
Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Bengkalis Timmy Prasetya Hermianto mengatakan, sejak sepekan terakhir petugas mengerahkan segala daya upaya guna memadamkan api. Ada 500 petugas gabungan yang dikerahkan ke Rupat.
”Hujan tadi malam sangat membantu tugas kita, sebagian besar api sudah padam, sekarang proses pendinginan,” kata Timmy.
Untuk melakukan pendinginan, petugas sempat kesulitan mencari sumber air sebab area terbakar berjarak sekitar 1 kilometer dari kanal utama. Petugas terpaksa memanfaatkan air yang berada dalam kanal-kanal kecil yang digali petani.
Ke depannya, kata Timmy, tangki air berkapasitas 5.000 liter dan 2.000 liter akan ditempatkan ke area lahan yang terbakar. Tujuannya, memudahkan petugas memperoleh sumber air. Timmy menambahkan, dua alat berat juga telah dibawa untuk membuat sekat bakar guna memutus mata api.
”Cara ini sangat efektif untuk membatasi pergerakan api,” kata Timmy.
Timmy mengatakan, penyiraman lewat udara akan terus dilakukan. Namun, karena keterbatasan helikopter dan kawasan yang terbakar cukup banyak, hal itu tidak begitu memberi dampak. Sebuah helikopter berkapasitas air 3.000 liter air, menurut rencana, akan dikerahkan ke Bengkalis.
”Hari ini kami lakukan pemetaan untuk rencana membuat hujan buatan. Segala strategi dilakukan untuk mempercepat pemadaman,” kata Timmy.
Komandan Operasi Manggala Agni Dumai Jusman mengatakan, kekuatan penuh telah diturunkan untuk menangani kebakaran lahan di Bengkalis. Kata Jusman, api sulit dipadamkan karena kondisi lahan gambutnya kering sehingga api mudah menjalar ke segala sisi. Sumber api diduga dari aktivitas warga yang membuka lahan dengan cara membakar sehingga merambat ke lahan yang lain. Sebanyak empat tersangka telah ditahan polisi.