JAKARTA, KOMPAS — Setelah kebakaran 34 kapal di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memastikan semua kapal ikan di Indonesia tersertifikasi. Dengan cara demikian, keamanan dan keselamatan dalam pengoperasian kapal terjamin.
”Harapannya, tahun ini sudah tersertifikasi semua,” ucap Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub R Agus H Purnomo, seusai Peringatan Hari Ulang Tahun Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) di Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/2/2019). Saat ini, petugas dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan sedang melakukan sinkronisasi data kapal-kapal ikan dengan KKP.
Selama tahun ini, pemilik dan pengelola kapal diberi waktu untuk memastikan sertifikat kapal mereka lengkap. Jika sudah lewat masa sosialisasi, tetapi para pemilik kapal tidak kunjung mematuhi aturan, sanksi akan diberikan. Sertifikasi juga dijalankan terhadap para pelaut yang menjadi kru kapal.
Meski demikian, Agus belum mendapat informasi kapal mana saja yang belum tersertifikasi dari kejadian kebakaran di PPS Nizam Zachman. Namun, berdasarkan keterangan Menteri KP Susi Pudjiastuti, ternyata terdapat 10 kapal dari jumlah 34 kapal yang terbakar, yang tidak tercatat baik di pusat data perizinan KKP maupun Kemenhub.
”Modusnya sama semua mafia ikan, baik kapal domestik maupun kapal asing, misalnya punya 10 kapal, tetapi yang diurus izinnya cuma satu kapal. Atau jika kapalnya banyak, diatasnamakan anak, nenek, cucu, atau sopirnya untuk menghindari kewajiban korporasi. Jadi, bukan proses izin yang lama, tetapi memang tidak ada kemauan untuk urus izin,” ujar Susi (Kompas.id, 26/2/2019).
Sementara itu, Direktur Kesatuan Penjagaan Pantai dan Laut (KPLP) Kemenhub Ahmad menyatakan, KPLP siap membantu penanganan kebakaran kapal di mana pun. Saat kebakaran kapal di PPS Nizam Zachman Sabtu-Minggu yang lalu, tiga kapal Pangkalan PLP Tanjung Priok bersiaga.
Namun, penanganan utama berasal dari tim di darat, terutama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI, mengingat kebakaran masih di area pelabuhan, bukan di laut. Personel Pangkalan PLP Tanjung Priok baru bergerak memadamkan api saat pendinginan, hari Minggu pagi. ”Kami akan masuk jika dibutuhkan,” ujar Ahmad.
Selain itu, KPLP juga mengeluarkan notice to marine pada kru-kru kapal di sekitar PPS Nizam Zachman agar mewaspadai titik-titik bangkai kapal yang mengapung serta tenggelam karena kebakaran. Titik bangkai terjauh terdapat di 3,2 mil laut (5,9 kilometer) dari pelabuhan. Notice to marine terus dievaluasi sesuai data bangkai kapal yang sudah dievakuasi setiap hari.