Seperti sudah bisa ditebak pencinta golf dunia, Dustin Johnson, pegolf asal Amerika Serikat, berhasil memenangi Kejuaraan Dunia Golf (WGC)-Mexico Championship 2019. Dengan kemenangan ini, dia sudah mengoleksi 20 gelar PGA Tour.
Dengan bermain 5 angka di bawah par 66 pada hari penentu, di Club de Golf Chapultepec, Naucalpan, Minggu (24/2/2019) waktu Meksiko, DJ, panggilan akrab Dustin Johnson, menjadi jawara setelah bermain 21 angka di bawah par 263.
Ini menjadi kemenangan kedua DJ di WGC-Mexico Championship setelah kemenangan yang diraihnya tahun 2017, yang berhasil bermain 14 angka di bawah par 270.
”Tidak ada pertarungan, khususnya di sini, karena pukulan drive-nya bisa mencapai 380 yard (hampir 350 meter), ke tengah fair way. Dan, dia juga menyembunyikan sebagian besar pukulan putting-nya,” ujar Rory McIlroy, pegolf asal Irlandia Utara, yang kali ini menjadi runner-up.
McIlroy menjadi runner-up setelah pada pertandingan terakhir dia bermain 4 di bawah par 67. Dengan demikian, secara keseluruhan, McIlroy sudah membukukan 16 angka di bawah par 268.
”Saya sangat bangga dengan hasil ini. Ini merupakan pencapaian yang besar karena cukup sulit untuk memperoleh kemenangan di sini,” kata DJ kepada wartawan seusai menyelesaikan turnamen tersebut.
WGC-Mexico Championship 2019 berlangsung sejak Kamis (22/2/2019). Kejuaraan ini diikuti 72 pegolf terbaik dunia.
”Untuk bisa menang pada turnamen di pentas PGA Tour ini, harus kerja keras,” ujar DJ.
Dengan berhasil menang di WGC-Mexico Championship 2019, berarti DJ sudah mengantongi 20 gelar juara dari pentas PGA Tour. Salah satunya, gelar dari pentas turnamen utama dunia, yakni US Open 2016.
Meski demikian, posisi DJ di peringkat dunia masih berada di urutan kedua, di bawah Justin Rose, pegolf asal Inggris. Justin sebelumnya menjuarai turnamen Farmers Insurance Open, akhir Januari 2019.
Adapun peringkat ke-3 dunia, Justin Thomas, pegolf asal Amerika Serikat, berada di urutan ke-9 WGC-Mexico Championship 2019. Di turnamen tersebut, dia hanya bisa mengoleksi 9 di bawah par 275.
”Saya hanya berpikir, padang golf ini pasti memberikan dukungan kepada mereka yang melakukan permainannya dengan baik,” ucap Justin.
Sementara Tiger Woods, pegolf yang tercatat paling lama menduduki peringkat pertama dunia, sejak Agustus 1999 hingga September 2004 atau selama 264 minggu, harus puas di urutan ke-10 karena hanya bisa mengoleksi 8 di bawah par 276.
”Pukulan putting saya belum terlalu bagus beberapa minggu ini,” katanya.
Meski tidak bermain baik, performanya terus mengalami peningkatan dari satu turnamen ke turnamen lain.
Dengan demikian, peringkat dunia Tiger Woods mulai terkoreksi. Dari sebelumnya di urutan ke-13 dunia, dia naik satu peringkat ke urutan ke-12.