Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, angkutan umum massal merupakan keniscayaan di kota-kota besar. Oleh karena itu, perilaku masyarakat mesti berubah, dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi pengguna angkutan umum massal.
Pemerintah daerah juga mesti terlibat untuk menyediakan angkutan pengumpan.
"Angkutan umum massal adalah sebuah kebutuhan dan jawaban untuk mengurangi kemacetan dan polusi di kota-kota besar. Oleh karena itu dibutuhkan pengorbanan dari budaya masyarakat untuk jalan kaki sedikit," kata Budi Karya di Jakarta, Minggu (24/2/2019).
Untuk mendorong perubahan budaya tersebut menjadi lebih cepat, Budi Karya meminta pemerintah daerah setempat untuk segera mengadakan dan mengatur ulang angkutan umum untuk menjadi pengumpan bagi kereta ringan atau LRT.
"Dalam waktu dekat saya akan ke Palembang untuk berbicara dengan pemda setempat, untuk memastikan ada konektivitas antara LRT, busway, dan Damri. Sebagai contoh, dari titik terakhir LRT Palembang harus ada angkutan penghubung ke kampus dan juga ke pusat hunian. Hal itu membutuhkan komitmen pemda membuat angkutan bus yang terkoneksi," kata Budi Karya.
Anggota DPR Nusyirwan Soejono mengatakan, pemerintah wajib menyediakan fasilitas transportasi untuk rakyat.
"Namun, fasilitas itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah. Jadi fasilitas yang sudah dibangun oleh pemerintah pusat harus juga didukung dengan disediakannya angkutan pengumpan," kata Nusyirwan.
Nusyirwan mengakui hal itu memang tidak mudah bagi masyarakat karena mengubah peradaban dan kebiasaan masyarakat. Oleh karena itu sosialisasi harus terus dilakukan dan disampaikan kelebihan dari menggunakan angkutan umum massal.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, LRT Palembang masih sepi karena yang jadi baru fisik LRT. "Sementara sistem prasarana, sosial, dan political will dari pemda belum ada," kata Djoko.
Mengenai LRT Jakarta yang menghubungkan Rawamangun dengan Kelapa Gading, Budi Karya mengatakan saat ini sudah hampir selesai. Pekerjaan akhir yang belum selesai adalah signal dan depo. "Tim saya sudah berkoordinasi dengan developernya. Pekerjaannya akan selesai kira-kira pertengahan Maret, setelah itu akan kita setrifikasi," kata dia.
Jika proses sertifikasi sudah selesai, lamanya sekitar 1-2 minggu, maka akhir Maret atau awal April sudah bisa dioperasikan. "Suatu saat penduduk Kelapa Gading dan Rawamangun tidak perlu lagi membawa kendaraan pribadi karena LRT Jakarta akan diteruskan hingga ke Thamrin dan Dukuh Atas. Jadi penduduk Kelapa Gading bisa ke Bogor juga," tambah Budi Karya.