Kapasitas Bandara Juanda Ditingkatkan Hampir Tiga Kali Lipat
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS - PT Angkasa Pura I menargetkan pengembangan kapasitas Terminal 1 Bandar Udara Internasional Juanda mencapai hampir tiga kali lipat. Hal itu untuk menjawab pertumbuhan pengguna jasa kebandarudaraan yang diprediksi menembus 22 juta orang dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 162.905 pada akhir tahun.
General Manager Bandara Juanda Heru Prasetyo, Minggu (24/2/2019), mengatakan, upaya perluasan terminal 1 ini menjadi bagian dari pengembangan bandara secara keseluruhan. Adapun konsepnya berupa ekstensi bangunan. Selain diperluas, bentuk bangunan lama juga ditransformasi menjadi lebih modern dan kekinian.
“Secara keseluruhan, luas terminal 1 akan menjadi 137.200 meter persegi dari saat ini 62.700 meter persegi. Namun, pengembangan ini tidak dilakukan secara langsung, melainkan terbagi dalam dua tahapan,” ujar Heru di sela acara perayaan Hari Ulang Tahun PT Angkasa Pura I di Kantor Cabang Bandar Udara Juanda.
Bandara Juanda memiliki dua terminal penumpang, yakni terminal 1 dan terminal 2. Selain itu, ada pula terminal kargo. Pengembangan terminal 1 tahap pertama diarahkan ke timur dengan luasan 29.000 meter persegi. Sedangkan pengembangan tahap kedua diarahkan ke barat dengan luasan 45.500 meter persegi.
Dengan adanya pengembangan itu, kapasitas terminal 1 yang saat ini idealnya hanya untuk 6 juta penumpang per tahun diharapkan mampu melayani hingga 15,6 juta penumpang per tahun, atau menjadi hampir tiga kali lipat.
Menurut Heru, pengembangan secara bertahap ini sebenarnya hanya masalah teknik pembangunan. Namun, substansi yang ingin dicapai adalah peningkatan fasilitas dan layanan terhadap seluruh pengguna jasa kebandarudaraan.
Oleh karena itu, sasaran pengembangan ini meliputi seluruh fasilitas, mulai perluasan tempat parkir pesawat, perluasan fasilitas ruang tunggu penumpang, hingga kawasan parkir kendaraan.
Penambahan tempat parkir pesawat, misalnya, menjadi sebuah keniscayaan karena bertambahnya jumlah rute penerbangan ke beberapa destinasi, baik domestik maupun internasional. Sebagai gambaran, selama Januari lalu, ada penambahan rute penerbangan Surabaya-Samarinda dan Surabaya-Kuala Lumpur, Malaysia.
Heru memprediksi, selama 2019 akan bertambah rute penerbangan baru untuk memperluas konektivitas antarpulau, bahkan antarnegara. Situasi ekonomi makro nasional dan regional Jawa Timur yang tumbuh positif akan mendorong peningkatan lalu lintas angkutan udara, baik penumpang maupun barang.
Sebagai gambaran, statistik pergerakan lalu lintas udara 2018 menunjukkan kinerja positif. Pergerakan penumpang tercatat 20.951.063 orang, naik 4,1 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan pergerakan kargo tercatat 116.324.100 kg, naik 19 persen dibanding tahun sebelumnya. Pergerakan penumpang dan kargo itu berbanding positif dengan pergerakan pesawat yang meningkat 5,2 persen menjadi 156.519.
“Pergerakan penumpang diprediksi tumbuh menjadi 21.976.400 orang atau hampir 22 juta orang sampai akhir 2019 nanti. Sedangkan pergerakan pesawatnya akan menjadi 162.905,” kata Heru Prasetyo.
Peningkatan pergerakan pesawat ini memerlukan dukungan fasilitas yang andal mengingat lalu lintas Bandara Juanda merupakan yang terpadat kedua di Indonesia. Untuk meningkatkan keandalan landas pacu, PT Angkasa Pura I telah melakukan pekerjaan perkerasan (overlay) sejak 2017 dan ditargetkan selesai tahun ini sepanjang 1.700 meter dari total panjang landas pacu 3.000 meter. Setelah itu, pekerjaan perkerasan landas pacu akan dilanjutkan sepanjang 1.300 meter.
Legal and Communication Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro menambahkan, selain memperbaiki dan meningkatkan kualitas landas pacu, pihaknya juga menambah landas hubung (taxi way) untuk memperlancar pergerakan pesawat. Seluruh pekerjaan dilakukan sesuai prosedur standar dan tersertifikasi.
“PT Angkasa Pura I dalam pengelola bandara juga senantiasa menerapkan prinsip keamanan dan keselamatan sesuai prosedur standar yang ditetapkan,” ucap Yuristo.