Kader PDI-P Diminta Fokus Menangi Pilpres dan Pileg
Seluruh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diminta fokus dalam memenangkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019. Semua kader yang kini sebagai anggota DPR daerah pemilihan Jawa Barat, DPRD Jabar, DPRD kabupaten/ kota se-Jabar, serta para calon anggota legislatif diminta pula bekerja keras, turun ke lapangan menyapa masyakat.
Oleh
SAMUEL OKTORA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Seluruh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diminta fokus memenangi pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019. Seluruh kader yang kini menjadi anggota DPR daerah pemilihan Jawa Barat, DPRD Jawa Barat, DPRD kabupaten/ kota se-Jawa Barat, serta calon anggota legislatif juga diminta bekerja keras, turun ke lapangan menyapa masyarakat.
Hal itu ditekankan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat memberikan pengarahan kepada kader dalam acara Konsolidasi Pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 di Grha Emerald, Kota Bandung, Sabtu (23/2/2019).
Konsolidasi yang dihadiri sekitar 1.000 kader dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Bandung dan DPC PDI-P Kota Cimahi itu merupakan rangkaian kegiatan safari politik di wilayah Jabar menjelang pilpres.
”Seluruh kader harus siap tak saja memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, tetapi juga pemilihan legislatif. Mengapa juga harus memenangi pileg, ke depan untuk membentuk pemerintahan yang kuat dan efektif. Dalam pemerintahan presidensial, perlu didukung minimal 67 persen di parlemen. Ini bisa dicapai lewat Koalisi Indonesia Kerja,” tutur Hasto.
Seluruh kader harus siap tak saja memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, tetapi juga pemilihan legislatif.
Ia juga menegaskan pentingnya kemenangan itu untuk tetap menjaga ideologi partai dan komitmen pada Pancasila dan NKRI. Hal ini mengingat saat ini banyak rongrongan dari kelompok radikal terhadap Pancasila, yang juga mengancam persatuan dan kesatuan keutuhan NKRI.
Hasto mendorong seluruh kader untuk kerja keras, turun ke lapangan, menyapa masyarakat dari rumah ke rumah, menyampaikan kinerja dan prestasi pemerintahan yang dipimpin Joko Widodo, serta menangkal isu atau hoaks antek PKI dan anti-Islam.
”Jalin kerja sama dengan partai dalam Koalisi Indonesia Kerja, yakni dengan Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, PKPI, Perindo, PSI, dan PBB. Dan, semua anggota DPR dapil (daerah pemilihan) Jabar, DPRD juga harus turun tak hanya di dapil, tapi juga dapat membantu dapil lainnya,” ujar Hasto.
Hasto kepada wartawan mengatakan, meski dari hasil survei sementara ini di Jabar pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul tipis atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pihaknya optimistis kemenangan dengan persentase 60 persen dapat dicapai dengan adanya dukungan sejumlah tokoh Jabar.
Tokoh yang dimaksud antara lain Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jabar Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Agum Gumelar, Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, dan sesepuh Jabar, Solihin Gautama Purwanegara, yang lebih dikenal dengan Solihin GP.
”Dukungan dari sejumlah tokoh Jabar ini akan menambah daya gerak dan meningkatkan signifikan elektoral Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Hasto.
Sebelumnya, Indopolling Network di Bandung, 13 Februari, merilis, dari hasil survei pada Januari 2019, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul tipis dengan elektabilitas sebesar 41,7 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 37,9 persen. Adapun pemilih yang merahasiakan jawaban dan belum menentukan pilihan (undecided voters) masih sebesar 20,4 persen.
Hasil survei
Direktur Indoopolling Network Wempy Hadir menyebutkan, angka itu menunjukkan, untuk wilayah Jabar tidak ada pasangan calon yang mendominasi dalam hal elektoral. Selisih elektoral di antara kedua pasangan masih di bawah 5 persen. Untuk posisi aman, setidaknya pasangan calon perlu unggul dua digit atau lebih dari 10 persen.
Secara terpisah, Ridwan Kamil menuturkan, dari hasil survei itu, kemenangan walau tipis menunjukkan terdapat sebagian warga Jabar yang mengalihkan dukungan dari Prabowo-Sandiaga ke pasangan Jokowi-Ma’ruf. Peralihan dukungan itu telah mengimbangi atau bahkan mengatasi ketertinggalan suara Jokowi sebesar 20 persen pada Pemilu 2014 di Jabar.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jabar Tubagus Hasanudin menuturkan, hasil survei itu menjadi pemicu bagi kader partai untuk bekerja lebih keras lagi.
”Untuk pilpres ditargetkan kemenangan di Jabar minimal 60 persen bisa dicapai dan pileg dari hasil survei internal 17,5 persen bisa digenjot, paling tidak bisa diraih 28 persen,” ujar Hasanudin.