Final Proliga, Pertamina Energi Tak Anggap Remeh Popsivo
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS – Meski berstatus sebagai juara bertahan dan memiliki catatan gemilang musim ini, tim putri Jakarta Pertamina Energi tak mau menganggap remeh tim Jakarta PGN Popsivo Polwan yang akan mereka hadapi dalam grand final kompetisi bola voli Proliga 2019, Sabtu (23/2/2019). Pertamina Energi bertekad menampilkan permainan terbaik untuk mempertahankan gelar yang mereka raih tahun lalu.
“Menghadapi siapapun lawannya, kita tidak boleh underestimate (meremehkan),” kata Manajer Tim Putri Jakarta Pertamina Energi, Widi Triyoso, seusai konferensi pers menjelang grand final Proliga 2019, Jumat (22/2/2019), di Yogyakarta. Laga akan digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta.
Sebelum pelaksanaan grand final, Jakarta Pertamina Energi telah bertemu dengan Jakarta PGN Popsivo Polwan sebanyak empat kali selama musim ini. Hasilnya, Pertamina Energi meraih menang tiga kali, Popsivo hanya pernah meraih satu kali kemenangan.
Catatan penampilan Pertamina Energi musim ini juga bagus karena tim tersebut mampu menyapu bersih enam laga di babak empat besar, baik di putaran pertama maupun kedua. Sementara itu, pada babak empat besar, Popsivo hanya berhasil meraih kemenangan pada tiga laga dan harus menderita kekalahan pada tiga pertandingan lain.
Meskipun begitu, Widi menyatakan, timnya tidak mau menganggap enteng kekuatan Popsivo. Apalagi, dalam sejarah pelaksanaan Proliga, kadang muncul kejutan karena tim yang tak diunggulkan justru bisa menang melawan tim unggulan. “Bola itu kan bundar, jadi sulit untuk diprediksi,” katanya.
Widi memaparkan, semua pemain Pertamina Energi saat ini dalam kondisi prima. Oleh karena itu, tim Pertamina Energi bertekad menyajikan permainan terbaik untuk memenangkan laga grand final. “Sebagai juara bertahan, inginnya cuma satu, mempertahankan gelar juara. Seluruh pemain dalam kondisi fit staminanya,” ujarnya.
Di sisi lain, tim Jakarta PGN Popsivo Polwan juga akan bermain mati-matian dalam babak pamungkas Proliga 2019. Asisten Manajer Jakarta PGN Popsivo Polwan, Alit Syahrul Anas, mengatakan, timnya sangat mengidam-idamkan meraih gelar juara Proliga tahun ini. Maklum, Popsivo cukup lama “puasa gelar” di Proliga setelah berhasil menjadi juara pada tahun 2012 dan 2013.
“Tahun 2012 dan 2013 kita juara satu. Mudah-mudahan di tahun 2019 bisa juara,” ujar Alit.
Beda hari
Berbeda dengan tahun lalu, grand final Proliga 2019 untuk tim putri dan putra akan digelar secara terpisah. Final putri digelar Sabtu mulai pukul 15.00, setelah didahului pertandingan untuk memperebutkan juara ketiga kategori putri.
Perebutan juara ketiga kategori putri akan mempertemukan Jakarta BNI 46 melawan Bandung Bank BJB Pakuan. Laga perebutan juara ketiga ini akan dimulai pukul 13.00.
Sementara itu, final putra digelar Minggu (24/2/2019) dan didahului juga oleh pertandingan perebutan juara ketiga. Pada kategori putra, grand final akan mempertemukan Surabaya Bhayangkara Samator selaku juara bertahan dengan Jakarta BNI 46. Adapun laga perebutan juara ketiga kategori putra bakal mempertemukan Palembang Bank SumselBabel versus Jakarta Pertamina Energi.
Direktur Proliga Hanny S Surkatty mengatakan, final putra dan putri digelar di hari berbeda untuk mewadahi antusiasme penonton yang ingin menyaksikan laga pamungkas Proliga 2019. Apabila pertandingan final putra dan putri digelar bersamaan, jumlah penonton yang hadir dikhawatirkan tak bisa tertampung seluruhnya di GOR Amongrogo.
“Untuk babak grand final ini, kami menyiapkan 8.350 tiket setiap hari,” ujar Hanny.