Kans Semua Tim Sama
Djarum Superliga Bulu Tangkis memasuki babak semifinal. Di fase ini peluang semua tim sama. Para pemain pun akan memberikan yang terbaik untuk melaju ke babak final.
BANDUNG, KOMPAS - Berkat Abadi akan berhadapan dengan tim-tim besar pada semifinal kejuaraan bulu tangkis Djarum Superliga Bulu Tangkis. Namun, perbedaan status itu tak akan menggentarkan tim yang baru dua kali mengikuti kejuaraan antarklub tersebut.
Pemain berperingkat tertinggi yang dimiliki tim asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu, adalah tunggal putri asal Amerika Serikat berperingkat ke-12 dunia, Zhang Beiwen. Di putra, mereka diperkuat pemain tunggal peringkat ke-26, Brice Leverdez (Perancis).
Adapun untuk pemain-pemain nasional, Berkat “hanya” diperkuat pemain-pemain kelas “menengah” seperti Rian Agung Saputro, Ricky Karanda Suwardi, Kenas Adi Haryanto, Nadya Melati, dan Ririn Amelia. Akan tetapi, seperti dikatakan Kenas, saat bersaing di lapangan, peluang semua tim sama. Apalagi, kejuaraan telah memasuki semifinal yang menggunakan sistem gugur.
Babak penyisihan kejuaraan yang diikuti delapan tim putra dan delapan tim putri ini digelar dengan format round robin dalam dua grup. Dua peringkat teratas dari setiap grup lolos ke semifinal.
Pada semifinal, tim putra Berkat Abadi, sebagai peringkat kedua Grup A, akan melawan juara Grup B, Djarum Kudus. Djarum memenangi laga perebutan juara grup melawan Jaya Raya yang berlangsung Kamis malam. Hingga pukul 21.30 WIB, Djarum unggul 3-1 melalui kemenangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Mohammad Ahsan, Shesar Hiren Rhustavito, dan Akbar Bintang Cahyono/Berry Angriawan.
Kevin dan kawan-kawan itulah yang akan dihadapi Berkat Abadi pada semifinal, Jumat ini. Di putri, Zhang dan kawan-kawan sebagai peringkat kedua Grup X akan berhadapan dengan juara bertahan, Mutiara Cardinal Bandung, yang menempati posisi teratas Grup Y.
Putri Mutiara mengalahkan Berkat Abadi pada final 2017, 3-0. Pada semifinal tahun ini, mereka memiliki kesempatan membalas kekalahan tersebut. Apalagi, Mutiara kemungkinan tak akan diperkuat tungga putri terbaik Indonesia saat ini, Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria harus bersiap berangkat ke Jerman untuk mengikuti Jerman Terbuka, 26 Februari-3 Maret.
“Berkat Abadi adalah tim yang tidak punya anggaran besar, tetapi semua pemain pasti ingin menang. Minimal kami harus memberi perlawanan ketat pada lawan,” kata Manajer Berkat Abadi Fran Kurniawan.
“Di lapangan, tak ada perbedaan antara tim besar atau kecil. Peluangnya sama, semua ingin menang,” tegas Kenas yang selalu menyumbangkan kemenangan dalam tiga pertandingan Berkat Abadi. Berpasangan dengan Rian, Kenas menyumbangkan kemenangan saat timnya mengalahkan Daihatsu Astec, Jakarta, 3-2. Mereka mengalahkan Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando, 21-17, 21-14.
Pada semifinal lainnya, juara Grup A, Musica Trinity akan berhadapan Jaya Raya. Sebagai tim bertabur bintang—Musica diperkuar Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Fajar Alfian, dan Lee Yong-dae--Musica menjadi tim favorit juara beregu putra. Mereka, bahkan, menjuarai empat penyelenggaraan terakhir.
Akan tetapi, seperti dikatakan Jonatan, mereka harus mewaspadai setiap lawan. “Jaya Raya atau Djarum punya kekuatan yang sama. Semua tangguh,” kata Jojo.
Di bagian putri, selain Berkat Abadi melawan Mutiara, semifinal mempertemukan Jaya Raya dengan Saishunkan Nihon-Unisys Jepang.
Putri Djarum Tersingkir
Kejutan terjadi pada persaingan putri dengan tersingkirnya Djarum Kudus pada penyisihan Grup Y. Djarum hanya menempati peringkat ketiga di bawah Mutiara Cardinal Bandung dan Saishunkan Nihon-Unisys Jepang pada peringkat teratas dan kedua.
Kepastian tersingkirnya Djarum terjadi setelah mereka kalah 1-4 dari Mutiara. Djarum pun hanya meraih satu poin dari satu kemenangan ketika melawan Granular Badminton Academy Thailand yang menempati peringkat terakhir Grup Y.
Dengan hanya diperkuat satu pemain asing, yaitu tunggal putri Kanada peringkat ke-13 dunia, Michelle Li, Djarum mengandalkan lebih banyak pemain muda berusia 19 tahun ke bawah. Sejak sebelum kejuaraan dimulai, Manajer Djarum Fung Permadi mengatakan, klubnya ingin memberi kesempaan pada pemain-pemain muda untuk mendapat pengalaman bermain melawan pemain senior.
“Dari sudut pandang itu, target tercapai. Atlet-atlet muda dapat pengalaman melawan pemain senior. Pada pertandingan-pertandingan awal, mereka masih canggung ketika melawan senior, tetapi hari ini tampil lebih baik. Pemain-pemain ganda juga mendapat pelajaran bahwa untuk bersaing pada level atas, daya tahannya harus kuat karena banyak terjadi reli,” tutur Fung.
Namun, mantan pemain tunggal putra itu juga menilai, Djarum putri gagal mencapai target dari sudut pandang hasil. Tim putri sebenarnya diharapkan bisa lolos ke semifinal. Namun, saat melawan Mutiara, target meraih poin dari tunggal pertama melalui tunggal pertama dan kedua, Michelle Li dan Dinar Dyah Ayustine, gagal didapat. Sebelum lima pertandingan selesai, Djarum telah dipastikan kehilangan tiga pertandingan.
Pemain-pemain Djarum juga memperkuat tim lainnya, yaitu Tiket.com Champion Klaten. Akan tetapi, tim itu kalah bersaing dengan Jaya Raya Jakarta, Berkat Abadi, dan Samurai Japan Reptiles pada Grup X.