JAKARTA, KOMPAS — Prioritas pembelian masyarakat Indonesia turut memengaruhi pasar mobil bekas nasional. Kini mobil dipandang sebagai bentuk kebutuhan tersier sehingga membeli mobil bekas pun menjadi pilihan.
Peneliti Muda Center for Indonesian Policy Studies Assyifa Szami Ilman berpendapat, keputusan membeli mobil tidak lagi berorientasi pada kebaruannya. Orientasi utamanya lebih ke aspek mobil sebagai kebutuhan transportasi.
Hal ini turut dimanfaatkan Carro, usaha rintisan asal Singapura yang bergerak sebagai pasar dalam jaringan (daring) atau marketplace untuk mobil bekas.
Country Chief Executive Officer Carro di Indonesia Alif Priyono mengatakan, Carro menjembatani penjual mobil dengan showroomdealer mobil bekas.
Mekanismenya, penjual mengunggah foto mobil ke aplikasi ponsel Carro. ”Tim kami akan datang ke tempat penjual untuk mengecek unit mobil dan memberikan konsultasi terkait harga yang layak untuk mobil yang akan dijual,” kata Alif saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Berdasarkan data yang dihimpun Carro, 9 dari 10 mobil yang beredar di Indonesia bukan unit mobil produksi terbaru. Alif berpendapat, statistik ini menunjukkan peluang pasar mobil bekas di Indonesia.
Untuk melindungi mitra showroom dealer, anggota tim akan memastikan keaslian buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB). Tim juga akan memverifikasi kesesuaian riwayat pemakaian mobil terhadap kondisi fisiknya.
Tim pengecek itu terdiri dari sekitar 170 orang profesional yang tersebar di Indonesia. ”Pengalaman mereka dengan otomotif minimal 5 tahun. Mereka sudah bisa mencirikan mobil yang pernah dicet, bahkan mengalami kecelakaan,” kata Alif.
Dari sisi showroom dealer, mereka dapat memilih mobil yang dijual dari aplikasi yang sama dengan sistem berbeda. Dalam aplikasi itu, dealer dapat melihat harga dan rincian spesifikasi mobil yang dijual.
Carro beroperasi di Indonesia sejak pertengahan 2017. Alif mengatakan, pertumbuhan tiap bulan di sepanjang 2018 mencapai dua kali lipat. Oleh sebab itu, pada 2019 pertumbuhannya ditargetkan dua kali lipat dibandingkan 2018.
Hingga saat ini, Carro sudah bermitra dengan lebih dari 1.000 showroom dealer. Carro beroperasi di lebih dari 20 kota besar yang berada di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
Selain di Indonesia, Carro juga beroperasi di Thailand dan Singapura. ”Dibandingkan dengan dua negara lainnya, pertumbuhan Carro di Indonesia paling pesat. Oleh sebab itu, saat ini kami fokus dalam investasi dan bisnis di Carro Indonesia,” kata Chief Marketing Officer Carro Manisha Seewal dalam kesempatan yang sama.