JAKARTA, KOMPAS — Sejak terjadi ledakan akibat kebocoran pipa gas, Rabu (20/2/2019) lalu, kawasan Lantai 4 Mal Taman Anggrek kembali dioperasikan secara normal. Walau sebagian kawasan ditutup, sejumlah karyawan menyatakan kawasan mal telah dipastikan aman oleh pihak pengelola.
Kawasan Lantai 4 Mal Taman Anggrek, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (21/2/2019) sore, didatangi ratusan pengunjung. Sebelumnya, akses kawasan Lantai 3 dan Lantai 4 pukul 12.00 WIB, Rabu lalu, ditutup untuk umum.
Menurut petugas keamanan bioskop di dekat lokasi kejadian, Cipto (30), Lantai 4 Mal Taman Anggrek sudah dapat diakses sejak Rabu sore oleh karyawan. Sejak Kamis pagi, pengelola mal menginformasikan bahwalokasi kejadian telah dinyatakan aman oleh kepolisian.
Walau telah bebas dikunjungi, kawasan bagian barat mal masih dibatasi dengan garis polisi. Di kawasan tersebut, sejumlah gerai mal masih tutup dan dijaga sekitar delapan petugas keamanan mal yang berlalu lalang.
Menurut petugas keamanan yang berjaga, Yulianus (42), kawasan barat lantai 4 mal tersebut masih diawasi atas permintaan pihak pengelola mal. Penjagaan dilakukan agar pengunjung tidak mendekat lokasi kejadian karena masih menjadi area pemeriksaan kepolisian.
Seorang karyawan yang bekerja di tempat ledakan terjadi, Rohmat (23), mengatakan, gerainya untuk sementara dipindah ke atrium lantai dua. Di tempat itu juga ada gerai ”Depot Betawi”, yang sebelumnya menjadi titik lokasi ledakan di lantai empat.
”Sebagian gerai makanan yang ada di lantai empat memang sebelumnya sudah direncanakan pindah karena urusan renovasi mal. Karena kejadian ledakan kemarin, beberapa gerai makanan sepertinya akan banyak yang ke sini,” kata Rohmat.
Sistem utilitas
Guru Besar Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan Manlian Ronald A Simanjuntak menilai, pengelola perlu segera memeriksa sistem utilitas bangunan terkait dengan instalasi pipa gas. Hal itu merupakan salah satu tanggung jawab pengelola terhadap kejadian itu.
”Masalahnya, tenant (penyewa) gerai ganti-ganti. Sejauh mana pihak pengelola gedung melakukan sosialisasi sehingga mereka terbiasa mengetahui (jika ada kerusakan pipa gas)?” kata Manlian ketika dihubungi pada Rabu malam.
Pengelola perlu segera memeriksa sistem utilitas bangunan terkait dengan instalasi pipa gas. Hal itu merupakan salah satu tanggung jawab pengelola terhadap kejadian itu.
Manlian juga berharap agar pekerja di gerai perlu memiliki pengetahuan umum tentang kebocoran pipa gas. Dalam kejadian ledakan itu, salah seorang pekerja, Zahra (19), mengaku sempat mendengar suara desis seperti gas bocor. Saat ditelusuri, suara itu bersumber dari langit-langit ruangan.
Jika ada indikasi kebocoran gas seperti itu, Manlian mengatakan, karyawan hendaknya segera berkoordinasi dengan pihak pengelola gedung. Selain itu, karyawan juga perlu menyelamatkan diri agar terhindar dari kemungkinan buruk dari kebocoran pipa gas. (ADITYA DIVERANTA)