Perlambatan Jadi Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pertumbuhan ekonomi global tahun ini diprediksi 3,6 persen atau melambat dibandingkan dengan tahun lalu yang 3,8 persen. Penyebabnya antara lain fluktuasi harga minyak dunia dan dollar AS serta perang dagang AS-China. Meski demikian, ekonomi domestik Indonesia diyakini akan tetap tumbuh pada kisaran 5,1-5,3 persen.
Ekonom Senior Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taluputra mengungkapkan hal itu dalam jumpa pers analisis ekonomi dan seminar keuangan Wealth on Wealth, Selasa (19/2/2019), di Surabaya, Jawa Timur. WoW merupakan seminar keuangan tahunan yang di Surabaya akan dihadiri sekitar 500 nasabah prioritas. Di sini akan diberikan arahan dan informasi untuk nasabah prioritas agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat dan bermanfaat.
Menurut Aldian, lembaganya masih yakin ekonomi global akan tumbuh meski melambat. Tidak terlihat potensi resesi ekonomi global. Memang, momentum ekonomi di AS akan melunak tahun ini. Bank Sentral AS atau The Fed diprediksi menahan diri untuk mengambil langkah mengeluarkan stimulus besar-besaran. The Fed juga diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali, tetapi diyakini langkah itu akan diambil pada semester kedua.
Di sisi lain, akibat perang dagang dengan AS, China diyakini sedang berusaha menyeimbangkan neraca perdagangan. China mungkin akan berusaha memenuhi permintaan domestik setelah sebelumnya menggelontorkan pasar global dengan komoditas ekspor. ”China berusaha balancing,” kata Aldian.
Dari kondisi itu, lanjut Aldian, ekonomi Indonesia diprediksi tetap tumbuh dalam proyeksi 5,1-5,3 persen. Faktornya, konsumsi swasta dan rumah tangga ternyata cukup baik. Kenaikan harga minyak dunia dan penguatan dollar AS terhadap rupiah diduga tidak terlalu membuat pihak swasta dan rumah tangga menghentikan konsumsi, terutama pada kebutuhan dasar dan pokok.
”Harga BBM bersubsidi tidak naik sehingga harga barang tidak bergejolak,” ujarnya.
Penanaman modal yang mendorong pertumbuhan ekonomi masih akan terjadi, tetapi lebih didominasi oleh pemerintah dalam hal pembangunan prasarana. Investasi oleh swasta juga terjadi, tetapi sifatnya moderat atau mereka menempuh strategi menunggu dan melihat. Sampai awal bulan ini, arus investasi ke Indonesia yang dicatat Standard Chartered senilai 3,3 miliar dollar AS dalam wujud pasar saham dan pasar obligasi. ”Naik dibandingkan dengan sebelumnya yang 0,3 miliar dollar AS,” kata Aldian.
Bank Indonesia diperkirakan menaikkan suku bunga dari kondisi saat ini 6,25, tetapi pada kuartal ketiga. BI tampaknya juga melihat kebijakan The Fed. Kurs rupiah terhadap dollar AS pada kuartal pertama tahun ini bisa menguat sampai Rp 13.800 per dollar AS, tetapi berangsur-angsur akan melemah hingga Rp 14.600 per dollar AS pada akhir tahun.
Produk digital
Managing Director & Head Wealth Management Bambang Simarno menambahkan, seminar keuangan telah memasuki tahun ke-15. Selain di Surabaya, seminar juga diadakan di Jakarta, Bandung, dan Medan. Selain mengadakan seminar, tahun ini Standard Chartered juga meluncurkan produk berbasis aplikasi digital, yakni Online Mutual Funds dan SmartGoals serta NewTravelPro.
Online Mutual Funds dan SmartGoals diklaim akan membantu nasabah prioritas dalam transaksi reksadana secara dalam jaringan internet melalui SC Mobile atau iBanking yang otomatis dimiliki oleh setiap nasabah. Nasabah akan mudah bertransaksi pembelian, pengalihan, dan pencairan.
SmartGoals merupakan layanan yang menggabungkan perencanaan finansial sederhana dengan strategi alokasi investasi. Itu akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan profil investasi setiap nasabah. Ini akan membantu nasabah untuk berinvestasi secara rutin dan juga tetap dapat mengikuti perkembagan nilai investasi secara daring.
Adapun NewTravelPro merupakan kerja sama dengan perusahaan global asuransi Allianz. Layanan ini diklaim memberi perlindungan 24 jam untuk perjalanan bisnis dan liburan para nasabah ke seluruh dunia. Nasabah tidak perlu membeli asuransi setiap bepergian, tetapi bisa membeli untuk jangka waktu setahun sekaligus.