[caption id="attachment_10133844" align="alignleft" width="400"] Pusat gempa bermagnitudo 5,6 di selatan Malang.[/caption]
MALANG, KOMPAS —Gempa bumi dengan magnitudo 5,6 (sebelumnya magnitudo 5,9 dan dimutakhirkan) mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya di Jawa Timur, Selasa (19/2/2019), pukul 02.30. Pusat gempa berada 170 kilometer selatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dengan kedalaman 42 kilometer.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Karangkates, Musripan, mengatakan, gempa tidak berpotensi tsunami. Selain Malang (3-4 MMI), guncangan gempa dirasakan di Lumajang, Blitar, Kuta, dan Nusa Dua (2-3 MMI). Di Malang, guncangan gempa berlangsung cukup singkat.
Menurut Musripan, gempa dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia. Gempa dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Bagyo Setiono mengatakan, sejauh ini belum ada kerusakan yang timbul akibat dampak gempa. ”Belum ada,” ujarnya melalui pesan singkat.
Bagyo mengatakan, wilayah Malang selatan sering dilanda gempa. Sebelumnya, pada 14 Februari, pukul 02.58, juga terjadi gempa bermagnitudo 5 yang berpusat di 134 kilometer arah selatan Kepanjen. Tidak ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut.
”Pesisir selatan Malang sebenarnya butuh sistem peringatan dini tsunami. Yang ada sejauh ini adalah alat sederhana yang dipakai masyarakat, seperti kaleng diisi kelereng, lalu diletakkan di atas lemari, sehingga jika ada gempa alat itu jatuh. Alat tradisional ini sudah ada di sepanjang pantai. Dibuat sendiri oleh warga,” ujarnya.
Pesisir selatan Malang sebenarnya butuh sistem peringatan dini tsunami. Yang ada sejauh ini adalah alat sederhana yang dipakai masyarakat, seperti kaleng diisi kelereng, lalu diletakkan di atas lemari, sehingga jika ada gempa alat itu jatuh. Alat tradisional ini sudah ada di sepanjang pantai. Dibuat sendiri oleh warga.