Aplikasi "Qlue" Raih Penghargaan "Best Mobile Government Service" di Dubai
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Qlue, usaha rintisan Indonesia, berhasil mendapatkan penghargaan Best Mobile Government Service dalam World Government Summit 2019 di Dubai, Uni Emirat Arab. Pertemuan tingkat internasional tersebut menyoroti keberhasilan Qlue mengangkat partisipasi publik dalam mengelola daerah bersama pemerintah melalui teknologi.
Melalui aplikasi ponsel Qlue Smart City, masyarakat dapat mengirimkan aduannya terhadap fasilitas daerah yang ada di sekitarnya. Aduan yang dikirimkan dapat berupa, jalan rusak, pohon tumbang, dan tumpukan sampah. Mayoritas aduan disertai foto dan titik lokasi. Nantinya, pemerintah akan menindaklanjuti aduan tersebut.
Penghargaan yang didapatkan Qlue dalam kategori pemberdayaan partisipasi publik telah menggeser lima aplikasi ponsel dari negara lainnya, termasuk Pakistan Citizen Portal dari negara Pakistan dan NYC 311 dari Amerika Serikat (AS).
“Terimakasih kepada World Government Summit atas penghargaannya. Pencapaian ini menjadi kebanggaan sekaligus tantangan bagi kami untuk terus berinovasi dengan mengembangkan teknologi Smart City yang dapat membantu masyarakat sesuai dengan misi Qlue,” kata Pendiri dan Chief Executive Officer dan Pendiri Qlue Rama Raditya lewat siaran pers yang diterima, Selasa (19/2/2019).
Sepanjang 2018, Qlue menerima laporan dari warga DKI Jakarta sebanyak 102.594 laporan melalui aplikasi ponsel. Lebih dari 82 persen laporan itu ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini turut berdampak pada kenaikan tingkat kepercayaan masyarakat dari 47 persen menjadi 61,4 persen terhadap teratasinya permasalahan publik.
Qlue didirikan pada 2016 dan beroperasi pertama kali di DKI Jakarta. Saat ini, Qlue telah bekerja sama dengan lebih dari 50 mitra, baik pemerintah maupun swasta, dalam sektor keamanan, kota mandiri, pemerintahan, penanggulangan pasca-bencana, dan industri.
Terkait capaian itu, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa mengatakan, Qlue merupakan bagian dari Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik.
"Ke depan, Qlue diharapkan dapat terintegtasi dengan LAPOR! atau sistem aduan layanan publik milik pemerintah pusat yang akan diluncurkan April 2019," kata dia.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Setiadi mengapresiasi penghargaan internasional yang dianugerahkan pada Qlue. “Qlue telah membuktikan, teknologi dapat menjembatani partisipasi publik dengan pemerintah untuk perubahan tata daerah ke arah yang lebih baik,” kata dia.
Qlue telah membuktikan, teknologi dapat menjembatani partisipasi publik dengan pemerintah untuk perubahan tata daerah ke arah yang lebih baik.
Menurut Heru, Qlue telah berperan memangkas rantai komunikasi ketika masyarakat hendak mengadu pada pemerintah. Tanpa Qlue, aduan mesti melalui kepala rukun warga, rukun tetangga, kelurahan, kecamatan, lalu pemerintah kota.
Heru berharap, ke depan semakin banyak daerah yang memanfaatkan aplikasi seperti Qlue. Heru juga meminta agar terdapat parameter keberhasilan seperti lamanya penanganan aduan yang didapatkan untuk setiap kasus.
World Government Summit 2019 digelar di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 10-12 Februari 2019. Lebih dari 130 negara mengirimkan delegasinya, baik swasta maupun pemerintahan, untuk menghadiri acara internasional itu yang telah diadakan sejak 2013.