JAKARTA, KOMPAS — Operator kompetisi liga sepak bola teratas di Indonesia, PT Liga Indonesia Baru, kini tidak memiliki direktur utama. Rapat umum pemegang saham perseroan di Jakarta, Senin (18/2/2019), merestui niat Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan untuk mengundurkan diri.
Sebanyak 18 klub Liga 1 selaku pemegang saham PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI hadir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta. Selain memutuskan pengunduran diri Berlinton, RUPS juga membahas perihal pertanggungjawaban operasionalisasi Liga 1 tahun 2018, pertanggungjawaban keuangan, rencana kerja 2019, dan pengalihan saham dari klub yang terdegradasi dari Liga 1.
Berlinton menuturkan, ada dua komisaris LIB yang juga mengundurkan diri. Mereka ialah Glenn Sugita (komisaris utama) dan Rambun Tjajo (komisaris).
”Alasan pengunduran diri saya karena ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan,” kata Berlinton tanpa merinci kesibukan yang dimaksud.
Kendati tak lagi menjabat Dirut LIB, Berlinton menyatakan, dirinya dan Glenn Sugita bersedia menemani direksi dan komisaris yang baru untuk mencari sponsor. Tujuan utamanya mengembalikan kepercayaan sponsor agar terus mendukung PT LIB dalam menyelenggarakan liga Indonesia.
Terkait dengan isu pergantian operator liga Indonesia musim depan, Berlinton mengatakan, hingga saat ini belum ada pembicaraan untuk mengganti operator.
”Operator kompetisi Liga 1 tahun 2019 masih PT LIB,” ucapnya.
Mekanisme
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan, PSSI telah menetapkan mekanisme pemilihan komisaris dan direksi PT LIB yang baru.
Pemilihan jajaran direksi dan komisaris PT LIB dikembalikan kepada 18 klub Liga 1 selaku pemegang saham. Mereka diberi waktu paling lambat 14 hari untuk menominasikan nama-nama.
Setelah itu, PSSI akan menetapkan nama-nama yang diusulkan klub. Kemudian, dalam waktu 10-14 hari mendatang akan dibahas lebih lanjut mengenai rencana bisnis PT LIB ke depan dan komposisi dari nama-nama calon direksi dan komisaris yang diusulkan.