Peroleh Pinjaman Rp 3,87 Triliun, Trans Corp Kembangkan Ritel-Pariwisata
Oleh
Hendriyo widi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — International Finance Corporation atau IFC, sebagai bagian dari kelompok Bank Dunia, menjalin kerja sama dengan PT CT Corpora dengan paket pinjaman sebesar 275 juta dollar AS atau Rp 3,87 triliun (dengan kurs Rp 14.106 per dollar AS). Dana pinjaman itu akan digunakan untuk mengembangkan bisnis Trans Corp di sektor ritel, pariwisata, dan properti.
Hal tersebut disampaikan pada acara upacara penutupan yang berlangsung di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (18/2/2019). Hadir dalam acara tersebut pemilik PT Trans Corp Chairul Tanjung, Wakil Presiden IFC Regional Asia & Pasifik Nena Stoiljkovic, dan beberapa pihak terkait lainnya.
Chairul Tanjung mengatakan, membangun pariwisata akan berimplikasi pada banyak sektor. ”Pariwisata itu bukan cuma hotel, tetapi dibangun melalui ekosistem, mulai dari transportasi, baik udara, laut maupun darat. Kemudian, kuliner, buah tangan, dan sebagainya bahkan tentang budayanya. Semuanya itu perlu dibangun untuk membuat sebuah ekosistem Indonesia yang kuat,” katanya.
Ia menambahkan, ekosistem pariwisata yang sudah terbangun ada di daerah Bali. Ekosistem pariwisata di Pulau Dewata itu terbangun oleh alam dan budaya. Namun, jika hanya mengandalkan alam, pembentukan ekosistemnya butuh waktu lama sehingga perlu dipercepat dengan daya manusia.
Nena Stoiljkovic mengemukakan, dengan mendorong inovasi dan investasi dari sektor swasta, Indonesia dapat memacu pertumbuhan ekonomi melalui berbagai macam proyek yang berkesinambungan.
”Paket dana pembiayaan ini bertujuan untuk memaksimalkan pengembangan sektor swasta dan mewujudkan misi IFC, yaitu menciptakan lapangan kerja,” ujar Nena.
Paket dana pembiayaan ini bertujuan untuk memaksimalkan pengembangan sektor swasta dan mewujudkan misi IFC, yaitu menciptakan lapangan kerja.
Dana tersebut digunakan untuk beberapa pengembangan bisnis Trans Corp di 25 kota sampai dengan tahun 2025. Diperkirakan, dari pengembangan bisnis tersebut akan dapat menyerap lebih dari 30.000 lapangan kerja baru, 6.000 pemasok yang 70 persen merupakan usaha kecil menengah. Diperkirakan juga sebanyak 23.000 lapangan kerja akan tercipta di sektor pertanian dan distribusi.
”Dengan kerja sama ini dapat membuka pintu dan kesempatan untuk pembangunan Indonesia,” imbuh Chairul Tanjung. (FRANSISCA NATALIA ANGGRAENI)